AS-Tiongkok Sumbang 60 Persen Peneliti AI Global
KORAN-JAKARTA.COM | Sabtu, 05 Jul 2025, 16:10 WIBBEIJING - Hampir 60 persen peneliti teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) global berasal dari Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok, menurut sebuah laporan yang dipresentasikan dalam Konferensi Ekonomi Digital Global (Global Digital Economy Conference) 2025.
Laporan Situasi Penelitian Kecerdasan Buatan Global (2015-2024), yang dirilis bersama pada Kamis (3/7) oleh Kantor Promosi Investasi dan Teknologi Organisasi Pembangunan Industri PBB dan perusahaan teknologi Tiongkok Dongbi Data, menganalisis data dari hampir 200.000 akademisi di 3.847 institusi di 175 negara dan kawasan, serta 97.000 makalah penelitian AI.

Ket.
Data menunjukkan bahwa peneliti AI dari AS dan Tiongkok secara kolektif menyumbang 57,7 persen dari total peneliti AI di dunia.
AS memimpin dengan lebih dari 63.000 profesional, diikuti oleh Tiongkok dengan hampir 53.000. Peneliti AI dari negara-negara Eropa menyumbang sekitar 18,3 persen secara total.
Laporan tersebut menyimpulkan bahwa Asia muncul sebagai sebuah pusat utama untuk inovasi teknologi.
Jumlah peneliti AI di Tiongkok melonjak dari kurang dari 10.000 orang pada 2015 menjadi lebih dari 52.000 orang pada 2024.
Anda mungkin tertarik:
Dalam hal jumlah makalah, Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok (Chinese Academy of Sciences/CAS) menduduki posisi teratas di antara institusi-institusi global dengan 585 makalah yang memiliki dampak besar, menurut laporan itu. Ant/Xinhua
Tren Saat Ini
Realtime






