Iklan — Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Netanyahu Bantah! tapi Tentara Klaim Ada Perintah Tembak Warga Gaza Antre Bantuan

KORAN-JAKARTA.COM | Sabtu, 28 Jun 2025, 20:53 WIB
iklan kopi jjroyal sidebar

Jakarta - Surat kabar Israel Haaretz melaporkan, bahwa sejumlah tentara Israel mengklaim telah diperintahkan oleh komandan militer untuk membuka tembakan ke arah warga Palestina yang sedang antre bantuan di Gaza, dengan alasan untuk membubarkan kerumunan demi “membersihkan” area distribusi bantuan.

Menurut sumber anonim kepada Haaretz, ratusan tentara mengaku menggunakan kekuatan mematikan yang dianggap tidak perlu, bahkan terhadap warga sipil yang tampaknya tidak menimbulkan ancaman. Laporan ini memicu keprihatinan besar setelah lebih dari 500 warga Palestina dilaporkan tewas dan ratusan terluka saat mendekati titik distribusi sejak akhir Mei.

Sebagai respons, Advokat Jenderal Militer Israel memerintahkan penyelidikan mendalam atas kemungkinan pelanggaran hukum internasional a “potential war crimes”.

Namun, militer Israel membantah melakukan perintah menembak warga sipil. Mereka menyatakan tidak ada instruksi untuk secara sengaja menembaki warga tidak bersenjata. Sebaliknya, militer mengklaim tengah meningkatkan respons operasional dengan menambah pagar, rambu-rambu, dan jalur khusus menuju kawasan bantuan.

Haaretz juga menyebutkan bahwa unit khusus militer, yang dibentuk untuk meninjau insiden pelanggaran hukum internasional, ditugasi memeriksa pelaksanaan tindakan tentara di dekat pusat distribusi selama sebulan terakhir.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, secara keras membantah laporan tersebut. Mereka menyebut Haaretz—yang dikenal sebagai harian beraliran kiri—sebagai penyebar "kebohongan jahat" yang ditujukan untuk mencemarkan nama baik militer.

Sementara itu, organisasi kesehatan Gaza mencatat bahwa sejak Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) mulai mendistribusikan bantuan sekitar akhir Mei hingga Sabtu (28/6), sudah lebih dari 500 warga Palestina tewas dan ratusan lainnya terluka saat mengantre makanan. Setiap hari, ribuan orang berkumpul di titik bantuan, dan hampir setiap hari pula muncul laporan terkait penembakan atau pembunuhan di jalur menuju distro bantuan.

Seperti yang dikonfirmasi oleh petugas medis, pada Jumat (27/6) enam warga Gaza tewas saat berusaha mengambil makanan di bagian selatan Jalur Gaza.

Like, Comment, or Share:

Tulisan Lainnya dari Andriani Nuraini
Tren Saat Ini
Realtime
Ads
Berita Terkait

MRT Jakarta Kaji Perluasan Rute ke Tangerang Selatan Tanpa Dana APBD

Jumat, 11-Jul-2025 | Paundra Zakirulloh

Megapolitan MRT Jakarta Kaji Perluasan ...

PSIM Secara Total Sudah Mendatangkan 17 Pemain

Jumat, 11-Jul-2025 | Aloysius Widiyatmaka

Olahraga PSIM Secara Total Sudah Men...

Kolaborasi Hijau! Danantara-Jepang Kunci Kerja Sama Strategis

Jumat, 11-Jul-2025 | Muchamad Ismail

Ekonomi Kolaborasi Hijau! Danantara...

APBD Perubahan Jakarta Rp91,8 Triliun. Banyak Sekali!

Jumat, 11-Jul-2025 | Aloysius Widiyatmaka

Megapolitan APBD Perubahan Jakarta Rp91...

Pemprov DKI Masih Kaji Pelaksanaan Car Free Night di Jakarta

Jumat, 11-Jul-2025 | Paundra Zakirulloh

Megapolitan Pemprov DKI Masih Kaji Pela...

Ternyata RI Bisa Bebas Tarif Trump 0%, Ini Syaratnya

Jumat, 11-Jul-2025 | Selocahyo Basoeki Utomo S

Luar Negeri Ternyata RI Bisa Bebas Tari...
Video Pilihan
Program MBG Harus Beri Manfaat Pada Peningkatan Ekonomi Desa