GM Jadi Pemasok Mesin Formula 1 Mulai 2029, Tim Cadillac Siap Debut
KORAN-JAKARTA.COM | Kamis, 24 Apr 2025, 13:30 WIBJAKARTA — General Motors (GM) resmi diumumkan sebagai pemasok mesin Formula 1 mulai musim 2029, setelah mendapat persetujuan dari FIA. Pengumuman ini menjadi tonggak penting dalam upaya GM membawa kekuatan otomotif Amerika Serikat ke panggung tertinggi balap jet darat dunia.
Melalui divisi khusus bernama GM Performance Power Units, GM akan menjadi mitra teknis tim Cadillac F1, yang dijadwalkan debut pada musim 2026 sebagai konstruktor ke-11 di grid Formula 1. Untuk dua musim awal, Cadillac akan menggunakan unit tenaga Ferrari sebelum beralih ke mesin buatan sendiri dari GM.

Ket. Ilustrasi FIA
“Dengan persetujuan dari FIA, kami akan terus mempercepat upaya kami menghadirkan mesin F1 buatan Amerika ke lintasan,” ujar CEO GM Performance Power Units, Russ O’Blenes, dalam pernyataan resminya.
Untuk mendukung pengembangan mesin Formula 1, GM berencana membangun fasilitas khusus di dekat Charlotte, North Carolina, yang akan mulai beroperasi pada 2026. Mesin GM diproyeksikan siap bersaing pada musim 2029 — tahun yang dianggap krusial dalam transisi regulasi mesin Formula 1.
Mulai 2026, Formula 1 akan memasuki era baru mesin hybrid dengan rasio 50:50 antara tenaga pembakaran dan listrik. Periode ini dirancang berlaku hingga 2030. Namun, rumor kembalinya mesin V8 atau V10 bertenaga bahan bakar berkelanjutan semakin menguat, dengan 2029 disebut sebagai tahun potensial perubahan besar.
Presiden FIA, Mohammed Ben Sulayem, telah menyatakan dukungannya terhadap penggunaan kembali mesin naturally aspirated seperti era sebelumnya, terutama karena suara nyaring mesin klasik masih dirindukan banyak penggemar.
Anda mungkin tertarik:
Meski regulasi 2026 sudah disepakati, sejumlah tim mengungkapkan kekhawatiran soal performa mesin hybrid di sirkuit bertenaga tinggi seperti Monza. Dalam pertemuan Komisi F1 yang dijadwalkan pekan ini, salah satu topik yang akan dibahas adalah kemungkinan pengurangan elemen listrik selama balapan, namun tetap optimal di sesi kualifikasi.
Bos Mercedes, Toto Wolff, menyindir agenda teknis F1 saat ini: “Membaca agenda Komisi F1 hampir se-lucu membaca komentar politik Amerika di Twitter.”
Sementara itu, Andrea Stella, kepala tim McLaren, menilai diskusi ini perlu tetap terbuka untuk menjaga kualitas kompetisi. “Tak ada gunanya saling bersaing jika kualitas olahraganya sendiri tidak menarik bagi penonton.”
Kehadiran GM dan Cadillac menandai comeback besar Amerika Serikat di Formula 1, bukan hanya dari sisi tim, tapi juga sebagai pabrikan mesin. Dengan strategi jangka panjang dan dukungan teknologi tinggi, GM bertekad menjadikan Cadillac sebagai kekuatan baru yang mampu bersaing dengan raksasa seperti Mercedes, Ferrari, dan Red Bull.
Tren Saat Ini
Realtime






