
Wamentan ajak Pemda rutin sidak pasar jaga ketersediaan pangan
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono melakukan sidak di Pasar Johar Selatan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (10/3/2025).
Foto: ANTARA/HO-Humas KementanJakarta, 10/3 - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengajak pemerintah daerah (Pemda) di seluruh Indonesia untuk rutin melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar tradisional maupun minimarket guna menjaga ketersediaan dan stabilisasi bahan pangan pokok masyarakat.
“Semua pemerintah kabupaten/kota dan provinsi tolonglah pasar-pasar tradisonal dan semua supermarket minimarketnya yang menyediakan kebutuhan bahan pokok dikunjungi dan disidak. Tanyakan pada mereka apa keluhan dan bagaimana ketersediaan,” kata Wamentan seusai melakukan sidak di Pasar Johar Selatan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin.
Wamentan menyampaikan bahwa pentingnya pengecekan untuk memastikan ketersediaan dan harga bahan pangan sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah, sehingga tidak membebani pedagang maupun konsumen.
Wamentan Sudaryono atau yang akrab disiapa Mas Dar ini menekankan pentingnya peran pemerintah daerah dalam memastikan kebutuhan pokok tersedia dengan harga yang wajar.
"Terlebih saat bulan Ramadhan dan Idul Fitri yang kerap kali diwarnai dengan lonjakan permintaan," ujar Wamentan sebagaimana keterangan di Jakarta, Senin.
Wamentan juga mengingatkan bahwa layanan yang baik dari pemerintah sangat diperlukan oleh pedagang untuk memastikan distribusi sembako berjalan lancar.
Selain itu, langkah ini juga bertujuan untuk mengantisipasi potensi penimbunan barang yang dapat merugikan masyarakat.
“Jangan sampai nasib rakyat dipermainkan. Presiden bilang kalau ada yang nimbum yang curang harus segera ditindak. Dan kita tidak ada toleransi dengan kecurangan. Saya lihat di pasar ini tidak ada,” tegasnya.
Dalam sidak yang dilakukan di Pasar Johar Selatan, harga sembako terpantau stabil. Minyak goreng, misalnya, dijual dengan harga yang lebih rendah dari harga eceran tertinggi (HET). Wamentan menyebut Minyakita di pasar itu dijual dengan harga Rp15.500 per liter. Sedangkan HET mencapai Rp15.700 per liter.
"Kemarin kan ada keanehan-keanehan, misalnya, minyak gorengnya setelah dituang kurang (takaran). Harganya tinggi dan seterusnya. Tapi minyak yang ada di sini sesuai malah lebih rendah dari HET. Saya berharap harganya Rp15.500 per liter oke," tuturnya.
Sementara itu, untuk pasokan beras dan cabai rawit juga tersedia dengan harga yang wajar.
"Stok beras ada harga harga sejauh ini oke lah ada yang nambah naik dikit ada yang turun dikit. Cabai rawit sudah turun di angka Rp70 ribu per kilogram, begitu juga daging dan lain lain,” katanya.
Wamentan berharap agar kondisi serupa bisa terus terjaga, terutama saat bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri.
Meski begitu, dia menegaskan pentingnya menjaga ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok agar masyarakat dapat menjalani bulan suci dengan lancar tanpa adanya beban ekonomi tambahan.
“Intinya kita ingin di bulan puasa ini pasokan ada, pasar tradisional dan modern pasokannya juga ada. Dan ingat, tidak boleh barang itu tidak ada,” kata Wamentan.
Berita Trending
- 1 Cuan Ekonomi Digital Besar, Setoran Pajak Tembus Rp1,22 Triliun per Februari
- 2 Warga Jakarta Wajib Tau, Boleh Cek Kesehatan Gratis Kapan Saja
- 3 Mantap, Warga Jakarta Kini Boleh Cek Kesehatan Gratis Kapan Saja tanpa Harus Nunggu Hari Ulang Tahun
- 4 Mourinho Percaya Diri, Incar Kebangkitan Fenerbahce di Liga Europa Lawan Rangers
- 5 Kemdiktisaintek Luncurkan Hibah Penelitian Transisi Energi Indonesia-Australia
Berita Terkini
-
Luka Doncic Cedera, Lakers Telan Empat Kekalahan Beruntun
-
Cavaliers Pecahkan Rekor Kemenangan Beruntun Terpanjang Klub
-
Penutupan Cagar Budaya Plengkung Gading
-
Sumbang 6,9 Persen PDB, Wamenekraf Temui 13 Nadi Bahas Ekosistem Konten Digital
-
Eks Presiden Rodrigo Duterte Hadiri Sidang ICC Lewat Tautan Video