Koran-jakarta.com || Senin, 24 Mar 2025, 06:45 WIB

Trio Bintang Atletik Bersinar

  • Atletik

NANJING, TIONGKOK - Armand ‘Mondo’ Duplantis menjadi bintang utama saat tiga atlet papan atas dunia menampilkan performa luar biasa di Kejuaraan Dunia Atletik Indoor di Nanjing, Minggu (23/3). Duplantis harus berjuang keras menghadapi Emmanouil Karalis asal Yunani dalam duel sengit sebelum akhirnya merebut medali emas ketiganya di ajang ini dengan lompatan terbaik 6,15 meter.

Ket. Atlet Swedia Armand Duplantis berlaga di final lompat galah putra Kejuaraan Atletik Dunia Dalam Ruangan di Nanjing, Provinsi Jiangsu, Tiongkok timur, Minggu (23/3).

Doc: WANG Zhao / AFP

“Kami benar-benar memberikan pertunjukan yang menarik bagi semua orang. Senang rasanya mendapat tantangan, dan turut bahagia untuk Manolo Karalis. Kami harus bekerja keras untuk menang,” ujar Duplantis. Persaingan ketat juga terjadi di nomor 3.000 meter putra. Jakob Ingebrigtsen asal Norwegia meraih gelar juara dunia indoor pertamanya setelah memenangkan perlombaan dengan selisih tipis.

Kemenangan ini menjaga peluangnya untuk menjadi pelari pertama yang meraih gelar ganda 1.500m-3.000m di Kejuaraan Dunia Indoor sejak legenda asal Ethiopia Haile Gebrselassie melakukannya pada  tahun 1999. “Para pesaing  mempelajari gaya lari saya, tetapi butuh banyak pengalaman untuk bisa merespons dalam berbagai situasi,” ujar Ingebrigtsen, yang menyalip Berihu Aregawi dari Ethiopia di garis finis dalam adu sprint dramatis.

Bintang ketiga yang bersinar adalah Grant Holloway, yang mencetak rekor dengan meraih kemenangan ketiga berturut-turut di nomor  60 m gawang. Dia memperpanjang rekor kemenangan beruntunnya menjadi 94 balapan indoor sejak 11 tahun lalu, saat masih berusia 16 tahun.

“Kali ini terasa sedikit berbeda. Saya tidak menjalani dua babak awal dengan baik dan harus mengandalkan pengalaman untuk bisa melaju ke final. Tapi tahu apa yang harus saya lakukan dan yang kurang,” ujar Holloway. Di tengah atmosfer kompetisi bertajuk “Pertarungan Epik di Tepi Sungai Yangtze,” para juara menunjukkan ketenangan luar biasa di bawah tekanan.

Duplantis mengalahkan Karalis, Ingebrigtsen mengungguli Aregawi, dan Holloway mengatasi perlawanan Wilhem Belocian, menunjukkan kelas mereka di saat-saat menentukan. Selain tiga bintang utama, lima medali emas lainnya juga diperebutkan di Nanjing. Mujinga Kambundji dari Swiss kembali merebut gelar 60m putri yang terakhir dimenangkan di Beograd pada tahun 2022.

Dengan catatan waktu 7,04 detik, ia mengungguli juara Eropa asal Italia, Zaynab Dosso, dengan selisih tipis dua per seratus detik. Setiap kemenangan selalu meningkatkan kepercayaan diri. Ini menunjukkan bahwa Kambundji melakukan banyak secara benar karena setiap musim selalu berbeda.

Di nomor lari 3.000m putri, Freweyni Hailu dari Ethiopia meraih emas dengan catatan waktu 8:37.21. Sedangkan Shelby Houlihan dari Amerika Serikat merebut perak dengan selisih dua per seratus detik dari pelari Austria Jessica Hull. Kuba mendominasi nomor lompat jangkit putri.

Leyanis Pérez Hernández meraih emas dengan lompatan sejauh 14,93 meter di upaya pertamanya. Dia mengungguli rekan senegaranya Liadagmis Povea dan Ana Peleteiro-Compaore dari Spanyol yang merebut perunggu. Amber Anning dari Inggris mencetak sejarah dengan meraih emas pertama negaranya di nomor lari 400 m putri.

Dia  menaklukkan Alexis Holmes dari AS dengan selisih tiga per seratus detik setelah mencatatkan waktu 50,60 detik. Henriette Jaeger dari Norwegia meraih perunggu. ben/AFP/G-1

Tim Redaksi:
A
A

Like, Comment, or Share:


Artikel Terkait