Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tingkatkan Kewaspadaan, BRIN Ingatkan Cacar Monyet Berisiko Sebabkan Kematian Penderita

Foto : ANTARA/Umarul Faruq

Arsip foto - Penumpang pesawat melintasi alat pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) saat tiba di terminal 2 Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (17/5/2019). Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas 1 Surabaya wilayah kerja bandara Juanda meningkatkan kewaspadaan dengan memasang alat pendeteksi suhu tubuh untuk mengantisipasi masuknya virus cacar monyet (Monkeypox) ke wilayah Indonesia.

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Tingkatkan kewaspadaan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan cacar monyet (monkeypox) dapat menyebabkan risiko kematian pada penderita hingga 10 persen.

Kepala Pusat Riset Kedokteran Preklinis dan Klinis BRIN Harimat Hendarwan menyampaikan risiko kematian yang akan dihadapi oleh penderita yang terinfeksi yakni sebesar 0,1-10 persen.

"Karena kalau dari saya liat referensi itu 0,1-10 persen fatality rate(tingkat kematian)," ujar dia saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Ia menjelaskan kelompok yang rentan mengalami gejala serius akibat penyakit tersebut yakni anak-anak, ibu hamil, serta orang-orang yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah.

Ia mengatakan masa inkubasi yang akan dilewati penderita sebelum mengalami gejala infeksi yakni selama 1-21 hari dengan gejala yang akan muncul, yaitu ruam pada kulit, demam, nyeri otot, nyeri menelan, serta pembengkakan pada kelenjar getah bening.

Ia menyampaikan tidak ada perlakuan khusus dalam mengobati penyakit ini, metode pengobatan yang dilakukan berupa bantuan untuk memperkuat daya tahan tubuh serta meredakan nyeri akibat infeksi.

"Kalau secara umum pengobatannya biasanya untuk 'pain'-nya (nyeri) saja dan juga supporting(memperkuat) daya tahan tubuh," katanya

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengkonfirmasi kasus cacar monyet di DKI Jakarta yang dilaporkan pada 14 Oktober lalu. Penyebab penyakit tersebut, akibat infeksi virus anggota genusOrthopoxvirus, serta familipoxviridae.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top