Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tangani Stunting, Pemkot Jaktim Gandeng Tokoh Agama dan Masyarakat

Foto : ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Timur

Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Timur Kusmanto saat memimpin rapat persiapan sosialisasi penanganan, percepatan, dan penurunan stunting di Ruang Rapat IV Kantor Wali Kota Jaktim, Kamis (5/10/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) menggandeng tokoh agama dan masyarakat dalam menangani kasus tengkes (stunting) di wilayah tersebut.


Sekretaris Kota Jaktim Kusmanto saat memimpin rapat dengan para camat itu, tentang persiapan, sosialisasi penanganan, percepatan dan penurunan tengkes di Jakarta, Kamis (5/10), mengatakan, upaya itu untuk membantu memberikan sosialisasi kepada masyarakat dalam mencegah dan menangani tengkes di setiap kelurahan dan kecamatan.
Ia menegaskan, nantinya Sudin Kesehatan dan Sudin Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Jakarta Timur akan memberikan materi kepada alim ulama, sehingga para alim ulama bisa menyampaikan kepada masyarakat tentang dampak akibat tengkes.

"Mereka (alim ulama) melalui syiar, dakwah, kuliah subuh, shalat Jumat dapat menggugah masyarakat agar ikut terlibat dalam program penurunan tengkes ini secara bersama-sama," kata Kusmanto.
Keterlibatan para tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam sosialisasi tengkespenting sebagai upaya dalam menurunkan kasus itu di Jakarta Timur.

Sebelumnya, Pemkot Jaktim juga telah menggandeng dunia usaha untuk ikut terlibat dalam penurunan kasus itu.

Kerja sama itu dibangun dengan beberapa pihak dunia usaha, mulai dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) maupun pihak swasta yang berada di Jakarta Timur.

"Kolaborasi ini diharapkan dapat menangani kasus balita terindikasi stunting di Jakarta Timur jauh lebih baik," tutur Wali Kota Jaktim Muhammad Anwar beberapa waktu lalu.


Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Timur menargetkan angka tengkes bisa turun di bawah 14 persen dengan berbagai program.

Saat ini untuk Jakarta Timur masih di angka 14,4 persen dan ditargetkan nol persen di 2024.


Secara umum untuk di Provinsi DKI Jakarta, kasus tengkes di Jakarta Timur (Jaktim) masih di bawah angka Provinsi DKI Jakarta yang mencapai 14,8 persen.

Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top