Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Situs Kuno Liyangan

Situs Liyangan, Kompleks Pemukinan Kuno yang Terkubur Material Vulkanik

Foto : kemdikbud.go.id
A   A   A   Pengaturan Font

Dalam periode Hindu-Buddha, peradaban Liyangan memang beriringan dengan tumbuh dan berkembangnya Kerajaan Mataram kuno, khususnya di masa Rakai Watukura Dyah Balitung dan Rakai Layang Dyah Tlodhong atau Tulodong. Rakai Watukura Dyah Balitung dikaitkan dengan Prasasti Rukam (907 M) yang ditemukan di Desa Parakan, Temanggung.

Dalam prasasti itu ada bagian yang dikaitkan dengan Situs Liyangan yaitu "Wanua i rukam wanua wanua i drio sanka yan hilan deni guntur". Artinya dari prasasti itu adalah "Desa Rukam yang termasuk wilayah Kutanagara atau negeri ageng, telah hancur oleh letusan gunung".

Situs Liyangan yang terkubur material vulkanis itulah yang selalu dikaitkan dengan prasasti tersebut. Namun hal ini masih diperlukan penelitian lebih lanjut. Ditemukannya bagunan dalam posisi terkubur material gunung api kemungkinan telah mendukung prasasti itu.

Bukti lain dari, terkubur letusan Gunung Sindoro adalah ditemukannya biji-biji padi yang sudah hangus menjadi arang. Hangusnya padi tersebut diperkirakan karena lahar panas dari erupsi Gunung Sindoro yang sampai ke pemukiman kuno.

Tidak ditemukannya kerangka manusia yang terkubur letusan Gunung Sindoro kemungkinan masyarakat sudah mengungsi sebelum bencana datang. Oleh karenanya masyarakat Liyangan disebut telah memiliki pengetahuan tentang mitigasi bencana. Sehingga sebelum gunung itu meletus, mereka telah menyelamatkan diri mereka, harta dan hewan ternak mereka untuk mengungsi ke daerah lain.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top