Meneropong Teluk Tahuna dari Puncak Pusunge
Foto: IstimewaKabupaten Kepulauan Sangihe berada di 142 mil laut di utara Manado, ibu kota Provinsi Sulawesi Utara. Dengan luas 736,98 kilometer persegi, kabupaten ini terdiri dari 105 pulau dengan rincian 79 pulau yang tidak berpenghuni dan 26 pulau berpenghuni.
Pulau utama kabupaten yang berasal dari kataSangdanIheyang artinya isak tangis ini adalah Pulau Sangihe. Di pulau inilah letak ibu kota kabupaten dengan nama Tahuna yang berada di sisi barat pulau dengan posisi berada di sebuah teluk.
Kota Tahuna yang berada di Teluk Tahun, berbentuk tapal kuda atau huruf U. Di sepanjang sisinya berupa pegunungan yang tinggi menjulang dengan beberapa puncak. Di antara puncak-puncak yang ada Puncak Lenganeng atau Pusunge merupakan yang tertinggi.
Jarak Puncak Pusunge dengan pusat Kota Tahuna mencapai sejauh 5,4 kilometer. Waktu tempuhnya mencapai 12 menit melewati Jalan Kara Manusa. Kondisi jalan cukup mulus namun berkelok-kelok menaiki dan menuruni pegunungan di antaranya menembus hutan. Puncak ini memiliki ketinggian 443 meter dari permukaan laut (mdpl).
Dari lokasi ini wisatawan dapat melihat teluk dan Kota Tahuna yang berada di sebelah selatan dan barat daya. Dengan bantuan alat semacam teropong, pelancong bisa menyaksikan keindahan Laut Sulawesi yang membiru dengan kapal-kapal yang melintas.
Pada pagi hari, Puncak Pusunge menjadi tempat yang tepat untuk melihat matahari terbit. Pada sore hari, tempat ini banyak didatangi muda-mudi untuk melihat surya yang tenggelam. Semburat warna jingga langit senja menawarkan suasana romantis bagi yang sedang dimabuk cinta.
Ketika mata diarahkan ke arah barat laut, jika cuaca cerah, maka yang akan terlihat adalah Gunung Awu yang gagah dengan tinggi 1320 mdpl. Material gunung ini merupakan pembentuk Pulau Sangihe, sehingga keberadaannya sangatlah penting.
Bukan hanya Gunung Awu yang jaraknya relatif dekat atau hanya 8,1 kilometer saja yang terlihat. Di sisi selatan pada jarak yang begitu jauh terdapat pulau vulkanik bernama Pulau Siau. Di pulau ini berdiri dengan gagah gunung berapi yang sering meletus yaitu Gunung Karangetang.
Di Puncak Pusunge tidak perlu khawatir akan kelaparan atau kehausan. Di sini telah ada sebuah taman wisata, lengkap dengan bangku dan beberapa gazebo untuk beristirahat sambil menikmati hidangan yang dijajakan oleh para pengelola warung di sekitarnya.
Ada fenomena setengah tahun sekali yang bisa dijumpai di Puncak Pusunge yaitu migrasi burung. Ketika musim dingin tiba di belahan Bumi utara, burung migrasi pemangsa (raptor) yang datang dari Asia akan singgah menyinggahi kawasan Pusunge sebelum mereka melanjutkan perjalanan ke selatan.
Terjadi pada periode Maret hingga Mei dan September hingga November, migrasi ribuan burung ini akan terlihat melintas di langit Pusunge. Bagi pecinta peristiwa ini, bisanya pelancong akan datang dengan membawa peralatan berupa teropong dan lensa tele untuk mengabadikan kejadian langka ini.
Sejarah dan legenda tentang Puncak Pusunge tidak bisa lepas dari sejarah berdirinya Kota Tahuna yang didirikan oleh Raja Tatehe Woba. Raja Tatehe Woba adalah raja yang terkenal sebagai pemimpin pasukan perang armada laut yang sangat tangguh. Hal ini dibuktikan saat melawan pasukanVereenigde Oostindische Compagnie (VOC).
Legenda yang berkembang mencatat Raja Tatehe Woba memerintah dari tahun 1580 - 1625. Ia dikenal sebagai seorang raja yang sangat sakti dan diyakini dapat mengeringkan Teluk Tahuna yang indah, hanya dengan segenggam pasir.
Bagi yang ingin ke Pusunge, setelah sampai di Manado wisatawan yang ingin ke Pusunge bisa memilih transportasi laut dengan waktu tempuh sekitar 8-10 jam. Pilihan kedua adalah memilih jalur udara yang secara reguler tersedia ke Kota Tahuna, melalui Bandara Naha yang berada di timur laut Pulau Sangihe.
Pulau Sangihe tidak lagi berkesan sebagai pulau kecil yang tidak minim fasilitas. Di sini tersedia hotel dan penginapan serta toko cenderamata. Setelah di Puncak Pusunge, pelancong bisa melanjutkan perjalanan ke destinasi lain karena pulau ini dan berbagai pulau yang ada menawarkan keindahan yang unik. hay/I-1
Redaktur: Ilham Sudrajat
Penulis: Haryo Brono
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 4 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
- 5 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
Berita Terkini
- Waspada yang Akan Bepergian, Hujan Ringan hingga Deras Disertai Petir Mengguyur Indonesia Pada Sabtu
- Rute baru Kereta Cepat Whoosh
- Banjir Kabupaten Bandung
- Memalukan Tawuran Antarwarga di Jaktim Ini, Polisi Tangkap 18 Orang Pelaku
- Yang Mau Jalan-jalan Simak Prakiraan BMKG Ini, Jakarta Diprediksi Hujan Ringan Pada Sabtu Sore