Museum Nasional Indonesia Siap Pamerkan Benda-benda Repatriasi Tahap Pertama
Arca trimurti merupakan salah satu benda repatriasi yang tiba di Museum Nasional Indonesia (MNI), di Jakarta pada 27 September 2024 dari Belanda. Arca ini sedang dilakukan dalam proses Peninjauan Koleksi Hasil Repatriasi oleh Hilmar Farid Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek bersama Ahmad Mahendra, Plt Kepala Indonesian Heritage Agency, dan Mr. Adriaan Palm Deputy Head.
JAKARTA - Museum Nasional Indonesia (MNI) menjadi tempat bersejarah kedatangan 288 benda cagar budaya asal Indonesia yang telah dipulangkan dari Belanda. Repatriasi ini merupakan bagian dari kerja sama kebudayaan Indonesia dan Belanda yang diinisiasi melalui Nota Kesepahaman (MoU) pada tahun 2017.
"Tujuan dari repatriasi adalah tidak hanya memulangkan artefak-artefak penting, tetapi juga memperdalam pemahaman mengenai sejarah peradaban Nusantara," kata Plt Kepala Indonesian Heritage Agency (IHA), Ahmad Mahendra, melalui siaran pers pada hari Senin (30/9).
Sejalan dengan semangat IHA untuk mereimajinasi warisan budaya, kepulangan koleksi hasil repatriasi akan menjadi bagian dari salah satu program utama MNI Buka Kembali, Pameran Repatriasi. Pameran ini tidak hanya menjadi kesempatan untuk melihat langsung artefak-artefak bersejarah yang telah kembali ke tanah air tetapi juga menjadi ajang pembelajaran dan apresiasi terhadap perjuangan dan kerja keras Indonesia dalam memulihkan warisan budaya.
"Beberapa koleksi yang tiba hari Jumat 27 September 2024 akan melengkapi sajian Pameran Repatriasi yang akan hadir pada saat MNI Buka Kembali. Tata pamer Pameran Repatriasi akan berganti secara berkala dengan durasi pameran selama tiga bulan sekali. Hal ini dilakukan agar publik juga dapat mengetahui lebih dalam, narasi masing-masing koleksi yang telah pulang," ungkap Ahmad.
Melalui pilar utama IHA,reimagining, MNI berupaya untuk mengoptimalkan fungsi museum tidak hanya menjadi ruang publik yang menarik dari transformasi fisiknya, namun juga memanfaatkan dan menyajikan koleksi di ruang pamer sebagai produk pengetahuan yang memiliki nilai warisan budaya Indonesia yang tinggi, yang mampu merepresentasikan identitas dan kebanggaan bangsa.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya