Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Jumat, 31 Jan 2025, 19:15 WIB

Sentimen Global Masih Dominan, Pasar Bakal Dipengaruhi Faktor Ini 

Layar menunjukkan pergerakan harga saham saat pembukaan perdagangan saham awal tahun 2025 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (2/1/2025).

Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

JAKARTA - Pasar saham Indonesia diperkirakan masih dipengaruhi oleh sentimen dari nilai tukar rupiah (kurs) terhadap dollar Amerika Serikat (AS) dan nilai imbal hasil obligasi AS. Kedua sentimen itu akan berdampak terhadap foreign capital flows (aliran modal asing) di dalam negeri ke depan.

"Pergerakan ke depan masih dipengaruhi oleh pergerakan rupiah, dan imbal hasil US Treasury, yang juga berdampak kepada foreign capital flows," ujar Ekonom Senior Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rully Wisnubroto di Jakarta, Jumat (31/1).

Selain itu, dia mengatakan pelaku pasar masih akan bersikap wait and see terhadap kebijakan Presiden AS Donald Trump, terutama terkait dengan rencana/ancaman penerapan tarif kepada beberapa negara mitra dagang utama AS.

"Dalam beberapa waktu ke depan, pasar akan sangat dipengaruhi oleh global," ujar Rully.

Seiring dengan itu, ia merekomendasikan pelaku pasar untuk lebih selektif dalam melakukan aktivitas investasi mereka.

"Saat ini, menurut saya lebih baik selektif, melihat kecenderungan aktivitas investor asing," ujar Rully.

Dari dalam negeri, ia mengatakan bahwa Bank Indonesia (BI) sepertinya masih sangat berhati-hati dalam menentukan kebijakan moneternya ke depan.

Pada Rabu (29/1/2025) waktu AS, bank sentral AS The Fed dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) memutuskan untuk menahan tingkat suku bunga acuannya berada di level 4,25 sampai 4,50 persen.

Dalam pidatonya, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa The Fed tidak akan terburu- buru dalam memangkas suku bunga acuan dalam pertemuan berikutnya.

Penghentian sementara pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed itu dilakukan pada saat Presiden AS Donald Trump mendesak Ketua The Fed Jerome Powell untuk terus memangkas suku bunga acuan demi memacu pertumbuhan ekonomi AS.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.