Sebanyak 68,69 Juta Masyarakat Indonesia Telah Menerima Booster Pertama
Data harian COVID-19 dan vaksinasi.
Foto: istimewaJakarta - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melaporkan sebanyak 68,69 juta masyarakat Indonesia telah memperoleh suntikan vaksinasi COVID-19 dosis penguat atau booster pertama hingga 13 April 2023.
Dilansir dari keterangan Satgas Penanganan COVID-19 di Jakarta, Kamis (13/4), jumlah penerima booster pertama berjumlah 68.692.503 penerima dari total sasaran 234.666.020 orang.
Sedangkan booster kedua berjumlah 3.119.020 orang atau bertambah sebanyak 2.093 jiwa pada Kamis hingga pukul 12.00 WIB.
Untuk penerima vaksinasi dosis kedua berjumlah 174.863.240 orang atau setara 74,52 persen dari total sasaran. Dosis pertama 203.827.860 orang atau setara 86,86 persen dari sasaran.
Sementara angka terkonfirmasi positif COVID-19 harian secara nasional bertambah 990 orang, sembuh bertambah 714 orang, dan meninggal 14 orang pada Kamis.
Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama menyatakan bahwa naiknya jumlah kasus positif beberapa hari terakhir menunjukkan bahwa COVID-19 tetap ada dan berpotensi terus menginfeksi meski pandemi sudah terkendali.
"Kita tidak perlu menjadi panik karena memang pada dasarnya, COVID-19 masih ada. Bahkan (status) pandemi belum dicabut," kata Prof Tjandra.
Prof Tjandra menuturkan pada Selasa (11/4) sore, Satgas COVID-19 melaporkan kasus positif di Indonesia mengalami penambahan sebanyak 944 kasus baru dan 14 kasus kematian. Padahal untuk beberapa waktu lalu, negara berhasil mempertahankan kasus positif harian di bawah 200 kasus.
Sementara itu, Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama mengimbau masyarakat untuk segera melengkapi vaksinasi booster kedua untuk usia 18 tahun ke atas.
Imbauan itu terkait dengan tren peningkatan kasus COVID-19 di Jakarta dalam kurun sebulan terakhir, meski secara umum situasi kasus dipastikan masih terkendali.
"Situasi sangat terkendali di Jakarta, karena walau tren kasus COVID-19 di Jakarta sedang naik dalam sebulan terakhir, tidak disertai kenaikan kematian dan perawatan rumah sakit," ujarnya.
Redaktur: Kris Kaban
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Ayo Terbitkan Perppu untuk Anulir PPN 12 Persen Akan Tunjukkan Keberpihakan Presiden ke Rakyat
- 2 Pemerintah Jamin Stok Pangan Aman dengan Harga Terkendali Jelang Nataru
- 3 Lulus Semua, 68 Penerbang AL Tuntaskan Kursus Peningkatan Profesi Selama Setahun
- 4 Cegah Pencurian, Polres Jakbar Masih Tampung Kendaraan Bagi Warga yang Pulang Kampung
- 5 Aneh Kenapa Bisa Terjadi, PT LIB Koordinasi dengan Komdis PSSI terkait Masalah 12 Pemain PSM
Berita Terkini
- Gunung Ibu Kembali Semburkan Abu Vulkanik
- Ayo Wujudkan Pesan Natal Ini: Paus Fransiskus Minta agar Perang di Ukraina Diakhiri
- Gara-gara Jamur, 17 Warga Kebon Kalapa Sukabumi Keracunan
- Gunung Semeru Kembali Erupsi Dengan Tinggi Letusan 700 Meter
- Ini Alasannya Kenapa Semen Padang Optimistis Keluar dari Zona Degradasi Saat Hadapi Arema