Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Rupiah Berpotensi Melemah Seiring Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS

Foto : ANTARA/Reno Esnir

Petugas menunjukkan uang dolar AS dan uang rupiah di salah satu kantor cabang PT. Bank Mandiri Persero Tbk, Jakarta, Selasa (31/1/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra menyatakan rupiah berpotensi melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) seiring dengan kenaikan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS.

"Pasar kemungkinan mengantisipasi kenaikan inflasi konsumen AS bulan Agustus 2023 yang akan dirilis Rabu (13/9) malam, melebihi data sebelumnya. Ekspektasi 3,6 persen dengan data bulan sebelumnya 3,2 persenyear on year(yoy)," ujar dia ketika dihubungi Antara, Jakarta, Selasa (12/9).

Dengan potensi kenaikan inflasi AS, maka kemungkinan suku bunga tinggi akan dipertahankan untuk jangka waktu yang lebih lama menjadi lebih besar, sehingga bisa mendorong pasar masuk ke dolar AS.

Selain itu, pelemahan rupiah dipengaruhi data penjualan ritel Indonesia bulan Juli 2023 yang tumbuh jauh di bawah pertumbuhan bulan Juni 2023, yakni sebesar 212,7 dari sebelumnya 222,9. Hal ini dinilai turut memberikan sentimen negatif ke rupiah.

"Hari ini, potensi pelemahan ke arah Rp15.350 per dolar AS, dengan potensi support di kisaran Rp15.300 per dolar AS," ucap Ariston.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top