Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Mitigasi Krisis - Sekitar 74 Daerah Diperkirakan Rentan Krisis Pangan

Pusat-Daerah Harus Kolaborasi Kendalikan Kerawanan Pangan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Kolaborasi dan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah serta stakeholder lain menjadi kunci utama penanganan wilayah rentan rawan pangan.

JAKARTA - Pemerintah pusat mengajak pemerintah daerah (pemda) bersinergi mengatasi masalah kerawanan pangan di daerah. Sebab, diperkirakan 14 persen dari total daerah masih berada dalam kategori rawan krisis pangan.

"Semua stakeholder (pemangku kepentingan) diharapkan dapat berkolaborasi dalam menurunkan daerah rentan rawan pangan minimal satu persen (atau 7 kabupaten/ kota) per tahun," ujar Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional (Bapanas), Sarwo Edhy, dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Kerawanan Pangan Tahun 2023 di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (21/6).

Mengutip hasil analisis Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan atau Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) pada 2022, Edhy menyebutkan sebanyak 440 kabupaten/ kota atau sekitar 86 persen daerah mempunyai tingkat ketahanan pangan baik. Sebaliknya, masih terdapat 74 kabupaten/kota masih berada dalam kategori daerah rentan rawan pangan.

Dia menilai permasalahan kerawanan pangan merupakan isu kompleks, dinamis dan lintas sektoral disebabkan antara lain beberapa produksi pangan lebih rendah dari kebutuhan nasional, tingginya prevalensi balita stunting, terbatasnya akses air bersih, dan masih tingginya persentase penduduk hidup miskin di daerah tersebut.

"Untuk itu, penanganannya diperlukan langkah-langkah nyata kita bersama, harus berani take action, take decision, dan take the risk untuk bisa mewujudkan ketahanan pangan nasional. Kolaborasi dan sinergi kegiatan merupakan kunci dalam penanganan wilayah rentan rawan pangan," tambahnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top