Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Psikolog Sebut Pendampingan Non Medis Penting untuk Pasien Penyakit Berat, Begini Penjelasannya

Foto : Istimewa

Ilustrasi

A   A   A   Pengaturan Font

Psikolog dari Universitas Indonesia Tika Bisono menilai setiap rumah sakit perlu ada pendampingan non medis seperti support group. Ini bertujuan untuk memberikan pendampingan kepada pasien penyakit berat agar mereka tidak merasa sendiri.

"Yang dibutuhkan support group namanya, orang-orang yang sudah duluan sakit ketemu sama yang baru di situ, ini tiap rumah sakit harus ada itu, segala macam penyakit mematikan bukan cuma kanker," kata Tika dalam sebuah diskusi di Jakarta, dikutip dari Antara, Kamis (16/3).

Tika menjelaskan, support group ini berisi pasien yang sudah lebih dulu mengalami keadaan yang sama. Sehingga, pasien bisa berbagi kekuatan pada pasien baru dengan penyakit berat. Adapun pendampingan tersebut dibutuhkan agar pasien yang baru di vonis penyakit mematikan bisa merasa tidak sendiri dan bisa mencurahkan perasaannya.

"Dengan ketemu support group itu membantu cara berpikir bahwa ini bisa terjadi pada siapa saja," ucapnya.

Selain psikolog atau di rumah sakit, pendampingan support group justru bisa berasal dari keluarga dekat di rumah yang berperan besar untuk memberikan pendampingan non medis pada pasien.

Tika menjelaskan penanganan ini termasuk dalam ilmu paliatif, di mana pendamping memberikan afirmasi positif pada penderita penyakit berat bahwa masih ada harapan hidup meskipun mereka dibayangi kematian.

"Memang sulit menerapkan pada yang stadium akhir, bahwa harus ada usaha yang terus menerus dan tidak putus asa, yang maksudkan untuk membesarkan hati. Nafas dan hidup di tangan Tuhan, selama nafas masih ada itu ranah manusia untuk bertahan," ujar Tika.

Pendampingan non medis atau paliatif pada pasien dengan vonis penyakit mematikan juga bisa dilakukan dengan memberi kesempatan untuk melakukan hobi mereka yang sebelumnya sudah jarang dilakukan agar tetap merasa hidup dan berguna di sisa hidupnya.

Tika mengatakan faktor non medis juga sangat besar pengaruhnya pada harapan hidup pasien tersebut dan 60 persen penanganan penyakit mematikan salah satunya dari non medis.

"Psychology and rehabilitation center sangat dibutuhkan sekali untuk para pasien. Mudah-mudahan rumah sakit dibawah pemerintah memahami faktor ini," tuturnya.

Ia sangat berharap rumah sakit di Indonesia menyediakan fasilitas support group dan lebih memperhatikan pendampingan non medis pada pasien kanker maupun penyakit mematikan lainnya agar pasien bisa merasa hidup dan tetap berguna.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top