Presiden Jokowi Ajak ASEAN Kurangi Ketegangan di Indo-Pasifik
Presiden Joko Widodo dalam pertemuan pemimpin ASEAN dengan perwakilan Pemuda ASEAN di Labuan Bajo, dalam rangkaian KTT ke-42 ASEAN, Rabu.
Foto: Twitter/@JokowiLABUAN BAJO - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk bekerja sama mengurangi ketegangan di Indo-Pasifik, yang mencakup Asia Pasifik dan Samudera Hindia.
Ajakan itu ia sampaikan saat membuka sesiretreat KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Kamis.
Ia menyebut salah satu cara untuk mengurangi ketegangan di kawasan Indo-Pasifik adalah dengan mengimplementasikan Pandangan ASEAN terhadap Indo-Pasifik (ASEAN Outlook on Indo-Pasific/AOIP).
"Diperlukan kerja sama konkret dan inklusif untuk mengurangi ketegangan di Indo-Pasifik, salah satunya dapat melalui ASEAN Indo-Pasific Infrastructure Forum sebagai platform kerja sama konkret bersama negara mitra," kata Jokowi.
Indo-Pasifik adalah kawasan dengan pertumbuhan tercepat di dunia yang mencakup 65 persen dari perekonomian dunia. Kawasan tersebut juga merupakan tempat tinggal bagi lebih dari setengah penduduk dunia sehingga banyak negaraberebut pengaruh di Indo-Pasifik.
Melalui prakarsa Indonesia, ASEAN pada 2019 meluncurkan AOIP yang merupakan penegasan posisi ASEAN dalam peranannya untuk menjaga perdamaian, keamanan, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik.
AIOP mengedepankan pendekatan dialog dan kerja sama yang terbuka dan inklusif, alih-alih kompetisi dan persaingan. Pandangan tersebut menegaskan bahwa ASEAN tidak akan berpihak pada negara besar mana pun dan akan menjaga perdamaian kawasan Indo-Pasifik.
Pada KTT ASEAN 2023, Indonesia akan menggelar beberapa kegiatan utama di bawah forum ASEAN-Indo-Pasifik sebagai bagian dari upaya menerapkan AOIP.
Selain forum infrastruktur, rangkaian kegiatan tersebut juga mencakup dialog kepemudaan dan pengembangan digital dalam mendukung pembangunan berkelanjutan (SDGs), forum ekonomi kreatif, sertaKTT ASEAN bisnis dan investasi.
Pada keketuaan kali ini, Indonesia mengangkat tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth yang bermakna ASEAN relevan dan penting sebagai pusat pertumbuhan dunia.
Indonesia bertujuan memperkuat kapasitas dan efektivitas kelembagaan ASEAN agar mampu menjawab tantangan 20 tahun ke depan.
Indonesia menyatakan akan mengawal kawasan menuju ASEAN 2045 yang perlu lebih adaptif, responsif, dan kompetitif dengan cara-cara yang sejalan dengan prinsip Piagam ASEAN.
Sebagai ketua, Indonesia juga bertujuan memperkuat pemulihan ekonomi dan menjadikan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan yang berkelanjutan.
ASEAN didirikan di Bangkok, Thailand, pada 8 Agustus 1967 dan saat ini beranggotakan Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Brunei Darussalam, Laos, Kamboja, Myanmar, serta Vietnam.
Timor Leste, yang pada November tahun lalu diterima secara prinsip untuk menjadi anggota ke-11 ASEAN, saat ini sedang menjalani proses untuk menjadi anggota penuh organisasi kawasan tersebut.
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Keluarga Sido Muncul Kembangkan Lahan 51 Hektare di Semarang Timur
- 2 Kejati NTB Tangkap Mantan Pejabat Bank Syariah di Semarang
- 3 Pemerintah Diminta Optimalkan Koperasi untuk Layani Pembiayaan Usaha ke Masyarkat
- 4 Para Penggemar K-Pop Ikut Tolak Rencana Kenaikan PPN 12 Persen
- 5 Generasi Muda Tak Perlu Cemas, Produk Berbahan Baku Herbal Diandalkan Hadapi Food Pleasure
Berita Terkini
- Korsel Janji Pertahankan Postur Kesiapan Aliansi dengan AS
- Terlalu Padat, Pelatih Persebaya Kritik Jadwal Pertandingan Liga 1 Indonesia
- Akhirnya Thailand dan Singapura yang Maju ke Semifinal ASEAN Cup 2024, Malaysia Gugur
- Menjiwai Peran, Aktris Cinta Laura Belajar Bahasa Jawa hingga Lakukan Adegan Aksi di Filmnya
- Ayo Go Internasional, Wamen Christina Ajak Lulusan Poltekkes Manado Bekerja ke Luar Negeri