Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Netralitas Karbon | NZE di Sektor Industri Ditargetkan Tercapai pada 2050

Pengembangan Hidrogen Hijau Pacu Target NZE Industri

Foto : ANTARA/HO-Kemenperin

Plt. Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Reni Yanita (kiri) dan Ketua Umum Asosiasi Gas Industri Indonesia (AGII) Rachmat Harsono (kanan) menghadiri Rapat Gabungan Pengurus Pusat dan Daerah AGII Tahun 2024 di Jakarta, Selasa (10/9/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

Penggunaan hidrogen sebagai energi dalam skala besar butuh dukungan infrastruktur produksi, penyimpanan, dan distribusi secara andal, aman, memadai, dan ekonomis.

JAKARTA - Pelaku industri berupaya mengambil langkah konkret mengurangi tingkat emisi gas rumah kaca (GRK). Karena itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong penggunaan hidrogen di industri.

Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kemenperin, Reni Yanita, optimistis dengan mensubstitusi penggunaan bahan bakar berbasis fosil ke bahan baku yang berasal dari sumber energi baru dan terbarukan (EBT), dapat mengakselerasi pencapaian target netralitas emisi karbon atau net zero emission (NZE) tersebut.

"Hidrogen adalah alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan dan merupakan media penyimpan energi yang ideal, apalagi jika dibangkitkan dari sumber energi terbarukan (green hydrogen)," jelasnya pada Rapat Gabungan Pengurus Pusat dan Daerah Asosiasi Gas Industri Indonesia (AGII) Tahun 2024 di Jakarta, Selasa (10/9).

Selain itu, hidrogen adalah penghubung rantai energi yang berkelanjutan dan bebas emisi dari awal hingga akhir. Kemunculan hidrogen sebagai alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan juga perlu diantisipasi sebagai peluang pengembangan untuk produsen gas industri ke depannya.

Namun, penggunaan hidrogen sebagai energi dalam skala besar perlu didukung dengan infrastruktur produksi, penyimpanan, dan transportasi ke pengguna akhir yang andal, aman, memadai, dan ekonomis. "Karena itu, industri harus bersiap untuk mengambil peluang ini dengan mempersiapkan penyediaan infrastruktur dan teknologi yang paling efisien dan sesuai dengan standar keamanan yang memadai untuk membangun ekosistem hidrogen di Indonesia," imbuhnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top