Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Pemudik Harus Hati-hati, Waspada Binatang Liar Saat Melintas di Tol Indralaya-Prabumulih

Foto : ANTARA/M Riezko Bima Elko P

Kawanan kambing jalan beriringan keluar dari dalam Jalan Tol ruas Indralaya - Prabumulih, Sumatera Selatan menuju Gerbang Tol Prabumulih, Rabu (19/4/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

Cegah jatuh korban, pemudik diminta waspada binatang liar saat melintas di Tol Indralaya-Prabumulih.

Palembang - Pemudik harus hati-hati. Pemudik Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah diimbau agar waspada saat melintas di Jalan Tol Trans Sumatera ruas Indralaya, Ogan Ilir - Prabumulih, Sumatera Selatan, yang masih cukup banyak dimasuki binatang liar.

Berdasarkan pantauan ANTARA di Jalan Tol Indralaya, Ogan Ilir - Prabumulih, Sumatera Selatan, Rabu, binatang liar seperti kera, hingga kambing cukup sering dijumpai masuk ke badan jalan di beberapa lokasi.

Adapun keberadaan binatang liar kera itu paling sering ditemukan saat melintas di KM 66 dan KM 73 dari arah Indralaya menuju Gerbang Tol Prabumulih.

Bahkan, di lokasi tersebut dijumpai seekor kera tewas tergeletak di jalan karena diduga tertabrak oleh kendaraan pemudik yang melintas.

Kemudian untuk binatang kambing yang dilepas penduduk setempat banyak ditemukan beberapa ratus meter setelah melintasi Gerbang Tol Prabumulih.

Untuk itu, Branch Manager Jalan Tol ruas Palembang - Indralaya - Prabumulih, Sumatera Selatan, PT Hutama Karya, Syamsul Rizal, dikonfirmasi di Palembang, membenarkan keberadaan binatang liar yang masuk ke tubuh jalan mesti harus diwaspadai pemudik.

Hal tersebut, katanya, cukup sering ditemukan khususnya pada ruas jalan di wilayah Kota Prabumulih karena di kawasan itu sebagian besar adalah hutan rimbun yang dibuka untuk tol.

Oleh sebab itu, ia menyebutkan, meski sudah dipasang pagar pembatas menggunakan beton, namun binatang seperti kera masih kerap masuk ke badan jalan atau hanya melintasinya.

"Faktor lokasi yang masih hutan. Untuk itu sudah kami pasang rambu peringatan sehingga pengguna tol tahu medan dan mewaspadainya," kata dia.

Pihaknya juga bekerjasama dengan aparat kepolisian untuk mensosialisasikan kepada penduduk supaya lebih memperhatikan kambing peliharan jangan sampai masuk ke jalan tol.

Terlepas dari itu, pihaknya secara khusus mengimbau pemudik untuk melaju dengan kecepatan aman yang direkomendasikan, yakni tidak lebih dari 80 - 100 kilometer per jam sehingga terhindar dari kondisi membahayakan.

Sebab, dia mengakui secara prinsip pembangunan tol Indralaya-Prabumulih sepanjang 64,5 kilometer itu belum rampung sepenuhnya karena masih banyak perbedaan ketinggian pada aspal jalan.

"Pengoperasian jalan ini sifatnya masih difungsionalkan (mulai dari 07.00 WIB- 16.00 WIB) untuk menopang arus lalu lintas pemudik Lebaran tahun ini dan itu pun hanya dibuka hingga tanggal 30 April 2023, selanjutnya di tutup dan pembangunan akan dilanjutkan kembali," kata dia.

Meskipun demikian, Syamsul memastikan arus lalu lintas pemudik di Indralaya - Prabumulih masih kondusif dengan jumlah kendaraan yang melintas mencapai 3.500 unit hingga H-3 Lebaran atau Rabu petang ini.

Pihaknya memperkirakan jumlah kendaraan itu akan mengalami peningkatan hingga sekitar 15 persen saat H-1 Lebaran yang sebagian besar dilintasi pemudik dalam provinsi.

Sebab untuk diketahui, tol tersebut melewati tiga daerah yakni Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Muara Enim dan terakhir kota Prabumulih.

Bila sebelumnya para pelaku perjalanan butuh waktu sekitar tiga jam melintasi ketiga daerah itu dari Jalan Lintas Tengah Sumatera. Maka, setelah ada jalan tol perjalanan tersebut hanya membutuhkan waktu tempuh sekitar 45 menit.

Adapun pemudik dari arah Ogan Komering Ulu dan Ogan Komering Ulu Selatan, Lahat, Muara Enim bisa masuk ke Gerbang Tol Prabumulih, melalui ???????Jalan Lintas Tengah via Desa Karangan, Prabumulih.

Kemudian, dari arah Indralaya ???????pemudik tinggal mengikuti penunjuk arah yang sudah disiapkan pengelola tol di Gerbang Tol Pemulutan.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top