Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Pemerintah Tiongkok Restui Pengangkatan Uskup Baru

Foto : ANTARA/Desca Lidya Natalia

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin saat menyampaikan keterangan kepada media di Beijing, Tiongkok pada Kamis (1/2/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

Beijing - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin mengatakan pemerintah Tiongkok menyetujui pengangkatan dua orang uskup di dua provinsi negeri Tirai Bambu tersebut.

"Dalam beberapa tahun terakhir, Tiongkok dan Vatikan telah menjaga komunikasi dan menerapkan Perjanjian Sementara antara Tahta Suci dan Republik Rakyat Tiongkok tentang Pengangkatan Uskup, hal ini telah dilaksanakan dengan baik," kata Wang Wenbin saat menyampaikan keterangan kepada media di Beijing, Tiongkok pada Kamis.

Pada 25 Januari 2024, Vatikan mengumumkan penahbisan Pastor Thaddeus Wang Yuesheng sebagai uskup Keuskupan Zhengzhou di Provinsi Henan. Sedangkan pada 29 Januari 2024, Pastor Anthony Sun Venjun ditahbiskan sebagai uskup Keuskupan Weifang di Provinsi Shandong.

"Tiongkok siap meningkatkan hubungan dengan Vatikan berdasarkan semangat saling menghormati dan dialog yang setara," papar Wang Wenbin.

Mantan ketua Asosiasi Patriotik Katolik Tiongkok yang didukung negara Uskup Linyi Mgr. John Fang Xingyao diketahui memimpin upacara pentahbisan tersebut.

Pentahbisan dua uskup tersebut adalah implementasi dari Perjanjian Sementara tentang pengangkatan uskup di Tiongkok yang ditandatangani pada September 2018. Kesepakatan itu memungkinkan komunitas Katolik di Tiongkok untuk memilih uskup dan kemudian meminta Vatikan menyetujui mereka.

Kesepakatan itu kemudian diperpanjang lagi selama dua tahun pada Oktober 2020.

Perjanjian tersebut dirancang untuk mendekatkan umat Katolik yang terjebak antara gereja resmi yang didukung negara di Tiongkok dan gerakan yang setia kepada Vatikan dan Paus sebagai pemimpin tertinggi gereja.

Kesepakatan itu juga memberikan kerja sama yang lebih besar antara Vatikan dan Beijing, sekaligus memberi Paus keputusan akhir dalam penunjukan para uskup Tiongkok.

Sebelum adanya kesepakatan itu, kedua pihak berselisih soal pengangkatan uskup. Tiongkok bersikeras bahwa pengangkatan uskup menjadi kewenangannya namun Tahta Suci tentu saja menolak karena pengangkatan uskup menjadi otoritasnya.

Tiongkok dan Tahta Suci Vatikan diketahui telah memutuskan hubungan diplomatik pada 1951 setelah ada dugaan rencana pembunuhan terhadap pemimpin Tiongkok yang melibatkan seorang pemuka Katolik.

Vatikan juga merupakan satu-satunya negara di Eropa yang memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top