Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ekonomi Biru

Pembangunan Maritim Masih Pakai "Mindset" Kontinental

Foto : ISTIMEWA

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Ke­pala Badan Perencanaan Pem­bangunan Nasional (PPN/ Bappenas), Suharso Monoarfa

A   A   A   Pengaturan Font

BOGOR - Rencana pembangunan kemaritiman sebagai bagian dari sasaran utama dalam visi Indonesia Emas 2045 masih disusun menggunakan cara berpikir kontinental. Dalam visi Indonesia Emas 2045, salah satu capaian yang diharapkan dalam pembangunan kemaritiman adalah meningkatkan peranan ekonomi maritim sebesar 12,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada 2045.

"Meskipun ini adalah sasaran utama yang akan kita capai, tapi saya akan mulai dengan sebuah kritik bahwa ini sebuah otokritik saya (bahwa pembangunan kemaritiman dalam visi Indonesia Emas 2045 masih disusun menggunakan cara berpikir kontinental)," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/ Bappenas) Suharso Monoarfa dalam Seminar Penguatan Tata Kelola Kelautan Berkelanjutan dan Berkeadilan dalam Rencana Pembangunan Nasional, di Gedung Bappenas, Jakarta, Selasa (8/8).

Untuk meningkatkan peranan ekonomi maritim tersebut, terdapat tiga fokus target yang hendak dicapai. Mulai dari pembangunan konektivitas laut yang efisien dan efektif, lalu industrialisasi perikanan yang berkelanjutan dan berdaya saing, serta pariwisata bahari yang inklusif.

"Kalau kita lihat semua ini, the way of thinking-nya, basically ini masih kontinen. Buat saya itu masih kontinen karena kita kayak mau bangun jalan tol di laut sebagai bagian dari transportasi logistik kita. That's fine, itu benar-benar perlukan, ini gak salah, tapi sebenarnya ada yang lebih dari itu yang kita bisa lakukan," ujarnya pula.

Menimbang hal tersebut, dalam seminar ini diharapkan ada diskusi dan perdebatan terkait pembangunan kemaritiman yang berlandaskan cara pandang maritim. "Ini (rencana pembangunan kemaritiman dalam visi Indonesia Emas 2045) perlu mendapatkan kritikan, this is our problem statement. Silakan dikritik untuk didiskusikan," ujar Suharso Monoarfa.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top