Pembangkit Listrik EBT Bertambah 730 MW
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik EBT sebesar 730,6 Mega Watt (MW) pada 2024. Pemerintah diminta menyesuaikan program transisi dengan tantangan terbaru di sektor energi.
Plt. Direktur Jenderal EBTKE Jisman P Hutajulu mengatakan pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan pemanfaatan EBTKE untuk mewujudkan energi bersih dan berkelanjutan.
"Peningkatan pemanfaatan EBTKE merupakan upaya pemerintah untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil dan menjaga kelestarian lingkungan," ujar Jisman pada saat konferensi pers capaian kinerja subsektor EBTKE pada 2023 di Jakarta, Kamis (18/1).
Berdasarkan data Ditjen EBTKE, realisasi kapasitas terpasang pembangkit listrik EBT tahun 2023 mencapai 13.155 megawatt (MW) atau 13,16 GW, di antaranya berasal pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) sebesar 154,3 MW, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) (ground mounted, terapung & atap) sebesar 573,8MW, PLT Bio (biomassa, biogas, sampah) 3.195,4 MW, PLTP (panas bumi) sebesar 2.417,7 MW, PLTA sebesar 6.784,2 MW dan PLT Gas Batubara sebesar 30,0 MW.
Jisman menambahkan realisasi pemanfaatan biodiesel untuk domestik mencapai 12,2 juta kiloliter (kl) pada 2023. Realisasi tersebut melampaui 114,5 persen dari target yang ditetapkan sebesar 10,65 juta KL. Selain itu, Pemerintah juga terus melakukan diversifikasi jenis BBN di Indonesia seperti memanfaatkan Sustainable Aviation Fuel (SAF) Bioavtur J2.4, Market trial bioethanol dan menetapkan spesifikasi dan memberlakukan ketentuan standar dan mutu bensin bioetanol untuk dipasarkan di dalam negeri.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya