Parpol Harus Perkuat Demokrasi dan Jadi Penjaga Reformasi
Tangkapan layar - Kepala Kepala Pusat Riset Politik BRIN Athiqah Nur Alami ketika membuka acara peluncuran Indeks Pelembagaan Partai Politik di Jakarta, Rabu (30/10).
Foto: ANTARA/Putu Indah SavitriJAKARTA - Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengajak anggota partai politik (parpol) untuk bersama-sama memperkuat demokrasi di Indonesia, sehingga partai politik dapat menjadi lebih independen.
"Peran partai politik saya pikir sangat penting untuk memperkuat demokrasi dan menjaga reformasi di Indonesia," ujar Kepala Pusat Riset Politik BRIN Athiqah Nur Alami ketika membuka acara peluncuran Indeks Pelembagaan Partai Politik di Jakarta, Rabu (30/10).
Akan tetapi, sebutnya terdapat sejumlah persoalan yang dihadapi oleh berbagai partai politik, seperti menguatnya kartel politik atau elitisme, oligarki, serta dinasti politik.
Persoalan-persoalan tersebut, lanjut Athiqah, terlihat sudah menjangkiti sebagian besar partai politik di Indonesia. Akibatnya, partai politik tidak independen sepenuhnya, baik dalam hal pengambilan keputusan maupun dalam hal pendanaan. "Mudah-mudahan nanti kita bersama-sama akan memperbaiki itu," ucap dia.
Selain permasalahan independensi partai politik, Athiqah juga menyoroti ketiadaan karakter ideologis partai politik yang kuat.
Athiqah menilai bahwa ideologi partai politik di Indonesia cenderung mudah bergeser tergantung kepentingan mereka. "Hal yang tidak kalah penting adalah belum berjalannya proses demokrasi internal di partai politik," kata dia.
Tidak berjalannya proses demokrasi internal di partai politik merupakan paradoks apabila disandingkan dengan tugas partai politik sebagai tonggak demokrasi di Indonesia.
Menurut dia, penting bagi BRIN untuk membedah proses demokrasi internal partai politik dalam mengukur indikator pelembagaan. Athiqah mengatakan bahwa pengukuran tersebut bertujuan untuk melihat sejauh mana partai politik sudah melembaga.
Parpol Modern
BRIN meluncurkan Indeks Pelembagaan Parpol untuk menjadi parameter ilmiah dalam membangun parpol modern di Indonesia.
"Kami harapkan (Indeks Pelembagaan Partai Politik) dapat menjadi parameter ilmiah. Ini parameter pertama dalam upaya pembangun partai politik modern di Indonesia," ujar Athiqah.
Indeks Pelembagaan Partai Politik merupakan alat ukur ilmiah yang digunakan untuk mengukur seberapa terlembaga partai politik berdasarkan dimensi derajat kesisteman, dimensi infusi nilai, dan dimensi kemandirian partai.
Athiqah mengatakan bahwa peluncuran tersebut berlangsung pada waktu yang tepat sebab Indonesia baru saja selesai menjalankan proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden. Selain itu, pada November 2024, Indonesia akan menghadapi pemilihan kepala daerah (pilkada).
Indikator tersebut tidak hanya berfungsi sebagai upaya menciptakan partai politik yang modern, tetapi bagaimana partai politik berkontribusi dalam memainkan perannya untuk memperkuat demokrasi di Indonesia.
Riset tersebut dimulai pada 2020-2024. Sumber data penelitian tersebut meliputi dokumen resmi partai politik, dokumen yang diminta kepada partai, dokumen informasi publik dalam PPID partai, hingga persepsi pengurus dewan pimpinan pusat (DPP) partai.
Secara keseluruhan, Indeks Pelembagaan Partai Politik Indonesia berada dalam kategori terlembaga sedang dengan skor sebesar 74,16 poin. Skor tersebut diperoleh melalui skor rata-rata dari masing-masing dimensi, yakni 57,81 poin untuk dimensi derajat kesisteman; 71,60 poin untuk dimensi infusi nilai; dan 93,05 poin untuk kemandirian.
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 4 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
- 5 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung