Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Panglima TNI: Pengakuan Publik Terhadap TNI Jauh Lebih Penting dari pada Hanya Sekadar Pencitraan

Foto : Istimewa

Rapat Koordinasi Teknis Penerangan (Rakornispen) TNI TA 2023, di Aula Gatot Soebroto Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu (12/4).

A   A   A   Pengaturan Font

Mnyikapi perkembangan era digital yang pesat, Panglima TNI sebut pengakuan publik terhadap TNI jauh lebih penting dari pada hanya sekadar pencitraan.

JAKARTA - Sebagai insan penerangan TNI, media sosial merupakan suatu kancah baru dalam memenangkan opini publik. Melalui media sosial kita dapat membangun opini publik dengan cepat dan masif karena kita mempunyai banyak jaringan hingga sampai di tingkat pos-pos militer perbatasan, potensi besar ini yang harus kita kelola dan manfaatkan untuk kepentingan membangun citra TNI, namun perlu diingat bahwa pengakuan publik terhadap TNI jauh lebih penting dan berharga daripada hanya sekadar pencitraan belaka.

Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono saat membuka Rapat Koordinasi Teknis Penerangan (Rakornispen) TNI TA 2023 yang bertemakan Penerangan TNI Patriot Negara Kesatuan Republik Indonesia Siap Mendukung Literasi Digital Dalam Rangka Pembangunan Nasional, bertempat di Aula Gatot Soebroto Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (12/4/2023).

Menurut siaran persnya, Panglima TNI mengatakan di era digitalisasi bermunculan media sosial, yang membuka peluang bagi siapa pun memproduksi berbagai jenis konten. Saat yang sama, industri media mainstream mengalami disrupsi.

"Fakta ini jelas menjadi tantangan serius bagi industri media mainstream baik secara politik maupun ekonomi," ujarnya.

"Media mainstream merasa perlu memasuki media sosial guna menjaga pasar, bahkan intervensi pasar, media sosial bisa menjadi mitra, minilab komunitas, bahkan control of balance informasi bagi pemberitaan media mainstream," ucap Panglima TNI.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top