Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Mengenal TEMPO, Sensor Polutan Udara Terbaru NASA

Foto : Dok. NASA

Tropospheric Emissions: Monitoring of Pollution (TEMPO).

A   A   A   Pengaturan Font

Setelah bertahun-tahun menggunakan satelit untuk mengukur polusi udara dari ruang angkasa, kini giliran sensor asap antariksa yang akan memberikan data distribusi polutan udara di Amerika secara nonstop dan real time.

Melansir Space, sensor baru yang dinamai Tropospheric Emissions: Monitoring of Pollution (TEMPO) itu akan menjadi instrumen pertama dari jenisnya yang mampu mengukur konsentrasi polutan udara berbahaya dari orbit geostasioner, yang berjarak sekitar 36.000 kilometer di atas garis khatulistiwa tempat satelit berada. Dari situ, TEMPO akan dapat mendeteksi perubahan konsentrasi nitrogen oksida, ozon, dan formaldehida per jam di atas seluruh AS.

Tempo sendiri sebenarnya bukan sensor polusi udara berbasis ruang angkasa pertama. Sejumlah sensor yang digunakan sebelumnya telah dipasang pada satelit di orbit rendah Bumi, yang mengorbit planet kita pada ketinggian 1.000 kilometer atau kurang. Akan tetapi, meskipun mereka mengelilingi Bumi hingga 15 kali sehari, satelit-satelit ini hanya mendapatkan tampilan wilayah yang sama dalam satu hari. Output ini tentunya tidak cukup untuk memahami bagaimana konsentrasi polusi udara berubah dalam satu hari. Sebaliknya, TEMPO untuk pertama kalinya dapat melakukan pengukuran per jam untuk mendapatkan data real-time.

"Jadi setiap hari, kita bisa mendapatkan pengukuran, katakanlah, di New York City pada pukul 1:30 siang waktu setempat. Tapi itu hanya satu titik data di New York selama sehari, dan banyak hal yang terjadi di New York City selama sehari. Kami memiliki dua jam sibuk yang tidak dapat kami tangkap. Dan hal hebat tentang TEMPO adalah untuk pertama kalinya, kami dapat melakukan pengukuran per jam di Amerika Utara. Jadi kami akan dapat melihat apa yang terjadi terjadi sepanjang hari selama matahari terbit," kata Caroline Nowlan, seorang fisikawan atmosfer di Pusat Astrofisika di Harvard & Smithsonian dan anggota tim sains TEMPO, dalam konferensi pers NASA pada hari Selasa (14/3).

TEMPO, yang dikembangkan bersama oleh para peneliti di NASA dan Observatorium Astrofisika Smithsonian di Cambridge, adalah spektrometer yang akan memindai atmosfer Bumi di atas AS dan mengukur bagaimana bahan kimia di udara menyerap cahaya tampak dan ultraviolet. Dari pengukuran tersebut, para ilmuwan akan dapat menyimpulkan berapa banyak nitrogen dioksida, formaldehida, dan ozon yang tersebar di udara.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top