Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mendambakan Keseimbangan Kekuasaan, Masih Bisakah Berharap pada Oposisi?

Foto : ANTARA/Hendra Nurdiyansyah

Aksi bangun oposisi rakyat di Yogyakarta.

A   A   A   Pengaturan Font

Klasifikasi oposisi

Para ilmuwan mengklasifikasikan oposisi ke dalam dua kategori utama, moderat dan radikal.

Oposisi moderat memilih cara-cara demokratis dalam memperjuangkan agendanya seperti perdebatan di parlemen, pengajuan petisi, demonstrasi damai, dan mobilisasi opini publik untuk menguji rancangan kebijakan. Tujuan utamanya adalah membatasi kekuasaan eksekutif.

Strategi oposisi moderat cenderung memperkuat demokrasi, karena biasanya mereka menempuh jalan yang tidak bertentangan dengan norma hukum. Penolakan perpanjangan masa jabatan presiden dan penundaan pemilu menjadi contoh bahwa perlawanan secara damai dapat memperkuat kesadaran bersama tentang pentingnya menjaga eksistensi demokrasi.

Sementara itu, oposisi radikal lebih menghendaki pergantian pimpinan eksekutif. Pendekatan mereka dalam mencapai tujuan politiknya turut menentukan keberlangsungan demokrasi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top