Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mendambakan Keseimbangan Kekuasaan, Masih Bisakah Berharap pada Oposisi?

Foto : ANTARA/Hendra Nurdiyansyah

Aksi bangun oposisi rakyat di Yogyakarta.

A   A   A   Pengaturan Font

Penguasa berhadapan dengan oposisi merupakan kondisi tak terelakkan dalam tata kelola pemerintahan. Ini karena demokrasi memang selalu memberikan ruang ketidaksepakatan.

Ketidaksepakatan lazim terjadi karena adanya perbedaan ideologi yang menyebabkan setiap aktor memiliki pendekatan berbeda dalam menyelesaikan persoalan publik.

Dalam konteks pemerintahan, oposisi selalu menjadi kritikus yang mengoreksi dan mengawasi pemerintah dalam menjalankan instrumen kekuasaan. Hal ini menjadi peringatan agar pemerintah tidak bersikap sewenang-wenang atas nama "kebaikan bersama".

Kehadiran oposisi sangat krusial agar musyawarah publik berjalan sebagaimana mestinya. Dialektika pemerintah dan oposisi bisa menjadi sarana efektif sosialisasi politik.

Masyarakat memiliki kesempatan mengidentifikasi berbagai alternatif solusi atas tantangan-tantangan negara mengapai kesejahteraan. Kesadaran warga untuk terlibat aktif dalam masalah-masalah penyelenggaraan pemerintahan juga akan semakin meningkat. Kondisi ini tentunya menjadi sinyal positif bagi penguatan demokrasi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top