Ketiga Cagub Jakarta Jawab Isu Gender Lewat Sekolah dan Peluang Kerja di DKI
Tiga pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta (dari kiri) Ridwan Kamil-Suswono, Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto, dan Pramono Anung-Rano Karno mengikuti debat pertama pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tahun 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (6/10/2024). Debat perdana tersebut mengangkat tema penguatan SDM dan transformasi Jakarta menjadi Kota Global.
Foto: ANTARA/Aprillio AkbarJakarta - Ketiga calon gubernur Pilkada DKI Jakarta 2024 menjawab isu kesetaraan gender dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota global dengan mendirikan sekolah untuk perempuan, transparansi peluang kerja, hingga bursa kerja.
Program kerja untuk mengatasi isu ketimpangan gender yang akan dilaksanakan oleh masing-masing calon gubernur itu disampaikan dalam debat pertama Pilkada DKI Jakarta 2024 di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Minggu.
Calon gubernur nomor urut 1 Ridwan Kamil memaparkan sejumlah program yang akan dilaksanakan pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), salah satunya mendirikan sekolah perempuan untuk ibu-ibu di balai RT.
"Ketimpangan gender ini kuncinya adalah pendidikan. Kita ada program sekolah perempuan buat emak-emak, dan ibu-ibu, sekolahnya di balai RT, kurikulumnya soal ekonomi keluarga, keharmonisan keluarga dan sebagainya," kata Ridwan
Kurikulum dalam sekolah perempuan itu, kata Ridwan, mencakup ekonomi keluarga, keharmonisan keluarga, hingga soal politik untuk perempuan.
Selain sekolah, Ridwan menganggap perempuan juga perlu mendapat pemberdayaan dengan program kredit tanpa bunga dan tanpa agunan secara berkelompok yang terdiri dari lima orang.
Kemudian, calon gubernur nomor urut 2 Dharma Pongrekun mengatakan bahwa pondasi dari kesetaraan, termasuk pada gender adalah adab. Menurut Dharma, tanpa adab, kebijakan yang diambil pemerintah tidak akan pernah adil.
"Mari kita kembali menjaga adab supaya kita dapat bersikap adil sehingga kebijakan-kebijakan yang dirasakan tidak membuat perasaan rakyat tidak adil," kata Dharma.
Kemudian, Ia menilai bahwa Dinas Tenaga Kerja Provinsi DKI Jakarta harus mengumumkan secara transparan peluang kerja yang ada dan dibagi sesuai persentase.
Sedangkan, calon gubernur nomor urut 3 Pramono Anung menjanjikanjob fairatau bursa kerja setiap tiga bulan sekali yang dilaksanakan di kantor kecamatan.
"Tugas kantor kecamatan nanti menjadi balai latihan kerja, terutama bagi wanita," kata Pramono.
Pramono juga akan menghapus syarat minimal lulusan SLTA untuk petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) wanita. Menurut dia, persoalan wanita dalam bekerja adalah syarat tersebut, padahal kenyataannya mereka banyak yang tidak lulus tingkat SLTA.
Ia hanya akan mensyaratkan wanita atau perempuan bisa membaca dan menulis untuk mendaftar sebagai petugas PPSU, sehingga mereka bisa memiliki penghasilan yang cukup minimal setara Upah Minimum Regional (UMR).
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 2 Dorong Sistem Pembayaran Inklusif, BI Hadirkan Tiga Layanan Baru BI-Fast mulai 21 Desember 2024
- 3 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 4 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 5 Sabtu, Harga Pangan Mayoritas Turun, Daging Sapi Rp131.990 per Kg
Berita Terkini
- Biznet Berhasil Menjadi ISP dengan Kecepatan Upload-Download Terbaik
- Liburan Semakin Berwarna, Sentul City Gelar 'Kota Menyala' Akhir Tahun
- Perjalanan Nataru Makin Nyaman! Serambi MyPertamina Hadir di Rest Area Tol, Pelabuhan Hingga Bandara
- Kunto Aji Persembahkan Video Musik "Melepas Pelukan Ibu" yang Penuh Haru di Hari Ibu
- AKHKI Siap Perkuat Pelindungan Hak atas Kekayaan Intelektual Indonesia