Kemendes Petakan Potensi Desa untuk Pasok Pangan Makan Bergizi Gratis
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto
Foto: ANTARA/Humas Kemendes PDTJAKARTA - Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) melakukan pemetaan potensi desa-desa di Tanah Air untuk memastikan setiap desa mampu menjadi pemasok pangan dalam program Makan Bergizi Gratis, sesuai potensi yang ada.
"Kita mapping (petakan) betul, sehingga kolaborasi benar-benar terjadi apalagi kalau dikaitkan dengan makan siang bergizi gratis. Saya berharap desa di Indonesia bisa jadi penyuplai bahan baku apakah cabainya, tomatnya, ikannya atau apapun itu," kata Menteri Desa PDT, Yandri Susanto, sebagaimana dikutip dari keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (5/11).
Ia mengaku ingin desa berkontribusi besar sebagai salah satu pemasok bahan baku dalam program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Hal tersebut disampaikan Yandri dalam acara Sosialisasi Penguatan Kelembagaan BUMDesa di Camping Ground Bernah De Vallei Desa Kembangbelor, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Senin (4/11).
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis dilakukan di seluruh Indonesia, sehingga membutuhkan bahan pangan yang besar.
Hal itu, kata dia, memperluas ruang gerak ekonomi untuk masyarakat desa sekaligus membuka lapangan pekerjaan dengan memanfaatkan sumber daya manusia (SDM) yang ada.
Untuk mewujudkan hal itu, menurut dia, diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak, yakni desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) hingga perusahaan swasta untuk memaksimalkan potensi desa menjadi pihak pemasok pangan.
Program Makan Bergizi Gratis akan menyasar 82,9 juta jiwa. Badan Gizi Nasional telah menetapkan bahwa BUMDes dan koperasi menjadi pemasok bahan pangan untuk program Makan Bergizi Gratis. Lalu, mereka juga akan membentuk Satuan Pelayanan Gizi (SP).
SP itu akan menyebar ke seluruh desa dan kelurahan dengan skala pelayanan, yakni 1 banding 3 ribu jiwa atau 1 Satuan Pelayanan Gizi melayani tiga ribu jiwa yang di dalamnya mencakup siswa dari pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga SMA, ibu hamil dan menyusui, serta balita. Ant/I-1
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 4 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
Berita Terkini
- Gerak Cepat, Gulkarmat Kerahkan 75 Personel Padamkan Rumah yang Terbakar di Kampung Bahari
- Beijing Kecam Tindakan Pemerintah AS yang Batasi Visa Pejabat Hong Kong
- Mengagetkan Cawagub DKI Suswono Tidak Bisa Mencoblos di Pilkada Jakarta, Ternyata Ini Penyebabnya
- Waspada yang Akan Bepergian, Hujan Ringan hingga Deras Disertai Petir Mengguyur Indonesia Pada Sabtu
- Rute baru Kereta Cepat Whoosh