Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Kedutaan Besar Tiongkok di Ekuador Aktifkan Mekanisme Perlindungan Darurat

Foto : ANTARA/Desca Lidya Natalia

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning saat menyampaikan keterangan kepada media di Beijing, Tiongkok pada Selasa (10/1/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

Beijing - Kedutaan Besar Tiongkok di Ekuador mengaktifkan mekanisme perlindungan darurat pasca gangguan keamanan di negara tersebut.

"Atas instruksi Kementerian Luar Negeri, Kedutaan Besar dan Konsulat kami di Ekuador segera mengaktifkan mekanisme darurat perlindungan konsuler," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Mao Ning saat menyampaikan keterangan kepada media di Beijing, Rabu.

Pada Selasa (9/1), sekelompok orang bersenjata menyerbu stasiun televisi di Ekuador saat kru sedang melakukan siaran langsung. Orang-orang bersenjata bahkan sempat menyandera beberapa jurnalis dan kru televisi hingga sekitar 30 menit kemudian polisi datang dan mengaku telah membebaskan semua staf serta menangkap 13 orang.

Hal tersebut terjadi pasca Presiden Ekuador Daniel Noboa mengumumkan situasi darurat nasional selama 60 hari pada Senin (8/1) karena kaburnya salah satu pemimpin gangster paling terkenal dari penjara, Jose Adolfo Macias atau yang dikenal sebagai Fito.

"Kami juga mengumpulkan informasi tentang keselamatan warga negara dan institusi Tiongkok di Ekuador dan kami telah mengingatkan mereka melalui berbagai saluran untuk melakukan tindakan pencegahan," tambah Mao Ning.

Sejauh ini, menurut Mao Ning, tidak ada laporan kematian atau cedera warga Tiongkok di Ekuador.

"Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar serta Konsulat kami di Ekuador akan terus mengikuti perkembangan di lapangan dan memberikan perlindungan dan bantuan konsuler kepada warga negara Tiongkok," ungkap Mao Ning.

Pemerintah Tiongkok, kata Mao Ning, mendukung pemerintah Ekuador dalam menjaga stabilitas sosial dan berharap agar negara tersebut dapat memulihkan ketertiban sesegera mungkin.

"Kami juga berharap Ekuador dengan sungguh-sungguh menjamin keselamatan masyarakat dan institusi Tiongkok di Ekuador," kata Mao Ning.

Gangguan keamanan meluas di Ekuador terjadi setelah Jose Adolfo Macias, pemimpin geng Los Choneros, kabur dari penjara di kota Guayaquil. Sejumlah narapidana dilaporkan menyandera beberapa sipir dan mengancam akan membunuh mereka jika tentara dikerahkan untuk mengendalikan penjara.

Kelompok tersebut punya aliansi dengan kartel narkoba Sinaloa yang berkuasa di Meksiko dan menyelundupkan narkoba dari Kolombia melalui kota-kota pelabuhan Ekuador ke AS dan Eropa.

Di Guayaquil, sebanyak delapan orang tewas dan dua orang luka-luka dalam serangan yang terkait dengan geng kriminal pada Selasa (9/1).

Presiden Noboa memerintahkan angkatan bersenjata untuk "menetralisir" geng yang digambarkan sebagai "organisasi teroris". Toko-toko, sekolah, kantor pemerintah dan gedung-gedung ditutup, para pekerja pun dipulangkan.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top