Investor AS Diajak Tanamkan Modal di Proyek Transisi Energi RI
Menko bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto
JAKARTA - Pemerintah Indonesia mengajak investor Amerika Serikat (AS) untuk menanamkan modalnya pada sejumlah proyek transisi energi di Indonesia guna mewujudkan ekonomi hijau di kawasan Indo-Pasifik.
Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam pertemuan dengan United States Trade of Representatives (USTR) di sela-sela Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) di Detroit, AS, pekan lalu, mengatakan dengan iklim bisnis yang semakin kondusif dan posisi strategis Indonesia di Asean, serta pertumbuhan ekonomi yang tinggi setelah disrupsi global tahun 2020-2022, menjadi daya tawar menggaet para investor dari luar negeri.
Dalam pertemuan itu berbagai topik ekonomi strategis menjadi perhatian dalam diskusi hangat antara Menko Airlangga dan Deputi USTR Sarah Bianchi. Berbagai topik itu antara lain menyangkut proses perundingan IPEF, potensi kerja sama kedua negara di bidang transisi energi dan posisi strategis Critical Minerals atau bahan mineral kritis dalam IPEF.
Dalam topik Critical Minerals pada IPEF, Airlangga menyampaikan pentingnya ekonomi berkelanjutan yang tangguh dan kompetitif untuk mendukung transformasi teknologi dekarbonisasi. "Indonesia menginginkan kerja sama dan hilirisasi dalam bidang ekstraksi Critical Minerals dan bahan baku lain yang dibutuhkan dalam energi bersih," sebut Airlangga dalam keterangan tertulisnya.
Critical Minerals merupakan salah satu pembahasan utama dalam Pilar II Supply Chain IPEF, di mana pemerintah AS saat ini memiliki agenda mengembangkan rantai pasok global dalam kawasan Indo-Pasifik, guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta keamanan energi global.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya