Indonesia Akan Jadi Pusat AI di Asean Berkat Ekosistem Digital yang Berkelanjutan
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, usai memberikan sambutan dalam diskusi "Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia" yang digelar di Jakarta, Kamis (30/1/2025).
Foto: ANTARAJAKARTA– Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menyatakan bahwa ekosistem digital yang berkelanjutan berpotensi menjadikan Indonesia sebagai pemimpin teknologi kecerdasan artifisial (AI) di Asean.
"Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin dan pusat inovasi AI di Asia Tenggara, terutama dengan semakin berkembangnya ekonomi digital di Tanah Air. Fokusnya adalah pada pencapaian pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan juga berkelanjutan," kata Meutya dalam diskusi "Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia" yang digelar di Jakarta, Kamis (30/1).
Meutya mengatakan Indonesia saat ini merupakan tujuan investasi digital terbesar kedua di Asean.
Adapun besarnya peluang Indonesia ditunjukkan oleh pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang diperkirakan mencapai 90 miliar dollar AS pada 2024, serta dominasi sektor e-commerce yang menyumbang 40 persen pangsa pasar Asean dengan nilai 77 miliar dollar Amerika pada tahun 2023.
Menurutnya, Indonesia perlu berfokus pada pengembangan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI) untuk memperkuat daya saing di tingkat global.
Riset menunjukkan bahwa minat terhadap teknologi AI meningkat di berbagai wilayah Indonesia, seperti Jakarta, Kalimantan Timur, hingga Kepulauan Riau.
Meutya menilai hal ini mengindikasikan bahwa Indonesia tidak hanya mengadopsi teknologi baru, tetapi juga mulai membangun ekosistem inovasi AI yang berkelanjutan.
Oleh karena itu, pemerintah melalui Kemenkomdigi terus memperkuat ekosistem digital agar mampu memanfaatkan AI untuk kepentingan bangsa dan juga meningkatkan daya saing di tingkat global.
"Menyadari pertumbuhan yang dinamis dan peluang sebagai kekuatan ekonomi digital terutama di Asia Tenggara, saya telah meminta jajaran Kemkomdigi untuk terus memperkuat proses transformasi digital agar bisa lebih bermakna menuju kedaulatan dan kemandirian digital di Indonesia," ujarnya.
Lebih lanjut, Indonesia telah menyusun tiga langkah strategis utama yang berfokus pada kemajuan ekosistem digital, riset dan inovasi, serta kemitraan lintas sektor.
Langkah pertama adalah memperkuat ekosistem digital di Indonesia dengan fokus pada pemerataan infrastruktur dan akses teknologi.
Hal ini mencakup pembangunan jaringan broadband nasional dan adopsi teknologi 5G untuk mempercepat akses internet di seluruh wilayah Indonesia.
Kemudian, komitmen untuk memperkuat riset dan inovasi, termasuk dengan mendukung pengembangan teknologi AI yang terbuka dan terjangkau.
Dia menekankan pentingnya kemitraan dengan universitas dan lembaga riset menjadi kunci untuk mendorong inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Selain itu, pemerintah juga mendorong terciptanya kolaborasi antara sektor publik dan swasta untuk mempercepat adopsi teknologi digital di seluruh masyarakat.
Salah satunya adalah melalui program UMKM Level Up yang bertujuan membantu usaha kecil dan menengah dalam mengakses teknologi digital dan pasar ekspor.
Sebagai bagian dari kebijakan digitalisasi, pemerintah Indonesia juga memfokuskan diri pada penciptaan ruang digital yang aman, inklusif, dan dipercaya, dengan menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dan pemberdayaan teknologi yang bermanfaat.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip inklusif, memberdayakan, dan tepercaya, Indonesia berupaya untuk mencapai tujuan besar menjadi negara yang mandiri dan berdaulat di bidang digital pada tahun 2045.
"Upaya ini akan menjadi landasan bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan pencapaian Indonesia sebagai kekuatan ekonomi digital terkemuka di Asia Tenggara," pungkas Menkomdigi.
Berita Trending
- 1 Incar Kemenangan Penting, MU Butuh Konsistensi
- 2 Thailand Ingin Kereta Cepat ke Tiongkok Beroperasi pada 2030
- 3 Polresta Bukittinggi giatkan pengawasan objek wisata selama liburan
- 4 Kepercayaan Masyarakat Dapat Turun, 8 Koperasi Bermasalah Timbulkan Kerugian Besar Rp26 Triliun
- 5 Cegah Kepunahan, Karantina Kepri Lepasliarkan 1.200 Burung ke Alam
Berita Terkini
- Semoga Tidak Banyak Kecurangan, Kemendikdasmen Libatkan Sekolah Swasta dalam SPMB
- Sistem Misil AS akan Ditarik jika Tiongkok Setop Perilaku Koersif
- Risiko Kekerasan Meningkat Jelang Pemilu Junta
- Ahmed al-Sharaa Ditunjuk Jadi Presiden Sementara
- Tiongkok Catat 200 Juta Lebih Perjalanan Antardaerah Saat Imlek