Iming-iming yang Sangat Menarik, Trump Tawarkan Pajak Lebih Rendah ke Investor yang Masuk ke AS
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Foto: ROBERTO SCHMIDT/AFPWASHINGTON - Persaingan untuk penanaman modal asing atau foreign direct investment (FDI) di seluruh dunia semakin ketat. Setelah mengambil alih kendali negara yang telah menjadi penerima FDI terbesar di dunia, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada Kamis (23/1), mengatakan, ia bermaksud membawa pulang lebih banyak uang.
Dikutip dari The Straits Times, berbicara kepada para pembuat kebijakan dan pemimpin bisnis terkemuka dunia melalui panggilan video dari Gedung Putih, Trump menawarkan pajak yang lebih rendah jika mereka membawa manufaktur ke AS, dan mengancam akan mengenakan tarif jika mereka tidak melakukannya.
“Pesan saya kepada setiap bisnis di dunia sangat sederhana. Ayo buat produk Anda di Amerika, dan kami akan memberi Anda pajak terendah dibandingkan negara mana pun di dunia,” katanya dalam pidatonya di pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.
“Tetapi jika Anda tidak memproduksi produk Anda di Amerika, yang merupakan hak prerogatif Anda maka secara sederhana, Anda harus membayar tarif – jumlahnya berbeda-beda, tetapi tarifnya – yang akan mengalirkan ratusan miliar dollar AS dan bahkan triliunan dollar AS ke dalam Departemen Keuangan kita untuk memperkuat ekonomi kita dan melunasi utang.”
Pada tahun 2023, FDI kumulatif di AS mencapai 5,39 triliun dollar AS, menurut Biro Analisis Ekonomi AS dalam laporan terbarunya pada bulan Juli 2024. Utang nasional AS mencapai sekitar 36 triliun dollar AS.
Banyak Berinvestasi
Sekitar 227 miliar dollar AS mengalir ke negara tersebut pada tahun 2023 melalui berbagai akuisisi, ekspansi, dan proyek greenfield. Negara-negara yang paling banyak berinvestasi adalah Jepang, Kanada, dan Jerman. Singapura termasuk dalam 10 investor teratas.
Sebagian besar investasi dialokasikan untuk manufaktur (41 persen), dengan jumlah yang cukup besar pada keuangan dan asuransi (11 persen).
Kebijakan tarif Trump belum dijabarkan, tetapi usulan awalnya mencakup pengenaan tarif sebesar 25 persen terhadap Kanada dan Meksiko mulai tanggal 1 Februari. Ia juga telah mengusulkan pengenaan tarif tambahan sebesar 10 persen terhadap impor dari Tiongkok.
Selama kampanye pemilihannya, Trump mengancam akan memukul Tiongkok dengan tarif sebesar 60 persen dan tarif menyeluruh hingga 20 persen pada semua barang yang masuk ke AS.
Pada tahun fiskal 2022, AS mengumpulkan 104,6 miliar dollar AS dalam bentuk tarif, yang hanya mencakup 2 persen dari pendapatan federal sebesar 4,9 triliun dollar AS. Namun, jumlah tersebut meningkat drastis setelah Trump mengenakan tarif terhadap Tiongkok pada tahun 2018. Pendapatan tarif mencapai 34,8 miliar dollar AS pada tahun 2017.
Berita Trending
- 1 Jangan Lupa Nonton, Film "Perayaan Mati Rasa" Kedepankan Pesan Tentang Cinta Keluarga
- 2 Trump Mulai Tangkapi Ratusan Imigran Ilegal
- 3 Menkes Tegaskan Masyarakat Non-peserta BPJS Kesehatan Tetap Bisa Ikut PKG
- 4 Ketua Majelis Rektor: Rencana Kampus Kelola Tambang Jangan Jadi Masalah Baru
- 5 Berpotensi Kembali Terkoreksi Jelang Akhir Pekan