
Hasil Studi: Warna Lautan Berubah akibat Pemanasan Global

Pergeseran warna, meskipun terkadang tidak terlihat oleh mata manusia, menandakan perubahan pada organisme dan zat di laut.
NEW YORK - Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada Rabu (12/7) di jurnal Nature, lebih dari separuh lautan dunia telah berubah warna dalam 20 tahun terakhir, fenomena yang kemungkinan besar didorong oleh perubahan iklim.
Studi yang menganalisis data satelit selama beberapa dekade tersebut, menemukan 56 persen lautan global, lebih luas dari total luas daratan di Bumi, telah mengalami perubahan warna antara 2002 dan 2022. Sementara para peneliti tidak mengidentifikasi pola keseluruhan, wilayah laut tropis di dekat Khatulistiwa tampaknya semakin hijau dari waktu ke waktu.
Dikutip dari The Straits Times, penulis penelitian mengatakan bahwa variabilitas alami dari tahun ke tahun saja tidak dapat menjelaskan perubahan tersebut.
Warna lautan adalah hasil dari apa yang ada di lapisan atasnya. Secara umum, semakin banyak fitoplankton, mikroba yang mengandung sejenis pigmen hijau yang disebut klorofil, yang hidup di lingkungan perairan, semakin hijau airnya, sebaliknya jika tidak, warnanya lebih biru.
Lautan juga memiliki bahan organik penyerap cahaya yang dapat mengubah warna air dari biru menjadi kuning dan cokelat, tergantung pada tingkat konsentrasinya. Oleh karena itu, perubahan warna, meskipun terkadang tidak terlihat oleh mata manusia, menandakan perubahan pada organisme dan zat di perairan laut.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya