Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gerak Cepat, Pemkab Ponorogo Membangun Ratusan Irigasi Air Tanah Dalam

Foto : ANTARA/HO-Prastyo

Foto Arsip - Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko.

A   A   A   Pengaturan Font

Ponorogo - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo, Jawa Timur (Jatim), membangun ratusan irigasi air tanah dalam (IATD) sebagai solusi untuk mengatasi krisis air di musim kering yang selama ini kerap menjadi permasalahan bagi sektor pertanian daerah ini.

Bupati PonorogoSugiri Sancoko, Senin, menegaskan komitmennya untuk melanjutkan program IATD yang sudah dimulai sejak beberapa tahun terakhir.

"Dua tahun lalu, kami bangun 157 IATD (irigasi air tanah dalam) periode 2021-2023. Tahun 2024, ada 34 unit IATD lagi, semoga bisa meringankan masalah air terutama sektor pertanian," kata Bupati Sugiri, di Ponorogo.

Menurut Kang Giri, sapaannya, proyek IATD cukup efektif untuk membantu pengadaan air bagi petani di daerah itu, khususnya di areal-areal terdampak kekeringan.

Dia menyebutkan, program IATD sejauh ini telah memberi dampak nyata pada kenaikan hasil produksi padi tahun lalu. Pada kurun 2022, produksi padi 459 ribu ton, pada tahun 2023 meningkat menjadi 471 ribu ton.

"Sudah ada kenaikan hasil, tahun ini harus meningkat lagi," ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga telah meminta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertahankan) setempat untuk menyediakan bibit tanaman.

Ia juga meminta dinas terkait selalu berkomunikasi dengan gabungan kelompok tani (gakpoktan) untuk memetakan permasalahan di lapangan.

"Jadi perlu adanya peran aktif antara petani dan Dinas, sehingga jika ada masalah segera tersolusikan," katanya pula.

Oleh karenanya, Kang Giri pun menargetkan tahun ini petani mampu panen hingga empat kali. Ia tak ingin ada petani yang gagal panen dampak kekeringan.

"Pertanian itu memberikan penghidupan dan kehidupan bagi masyarakat luas, tidak hanya petani, tapi saya dan semua warga," katanya lagi.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top