Gerak Cepat, Lemhannas Siapkan Kajian Pertajam Visi Asean 2045
Sejumlah kendaraan taktis bersiaga saat simulasi di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Minggu (7/5/2023). Simulasi tersebut dalam rangka pengamanan kunjungan delegasi ke KM Sinabung yang dijadikan akomodasi terapung selama perhelatan KTT Asean di Labuan Bajo.
Foto: ANTARA/Zabur KaruruJakarta - Gerak cepat. Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI menyiapkan kajian yang bertujuan mempertajam Visi Asean 2045, kata Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto.
Gubernur Lemhannas, saat ditemui di sela-sela kegiatannya di Jakarta, Minggu, menjelaskan kajian itu membingkai keseluruhan skenario yang sejalan dengan Visi Asean 2045, yaitu mulai dari tingkat nasional Visi Indonesia 2045, kemudian di regional, dan global.
"Minggu depan, akan ada satu kajian lagi dari Lemhannas sebagai bingkai besar tentang skenario global, skenario regional, dan skenario Indonesia menuju 2045 yang ditajamkan sebagai Visi Asean 2045," kata Andi Widjajanto.
Namun, dia belum dapat menjelaskan secara detail, karena kajian tersebut masih belum rampung.
Indonesia memulai kepemimpinannya di Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Asean) sejak 14 November 2022 yaitu saat Presiden Joko Widodo menerima palu tanda penyerahan keketuaan dari Kamboja pada KTT Ke-40 dan Ke-41 Asean di Phnom Penh, Kamboja.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat jumpa pers di Jakarta, minggu ini, menyampaikan Indonesia berupaya meletakkan fondasi yang kuat untuk visi jangka panjang Asean pasca-2025 dengan rentang 20 tahun atau "Visi 2045".
Oleh karena itu, Indonesia selama memimpin Asean mengusung tiga pilar, yaitu Asean Matters, Epicentrum of Growth dan implementasi Asean Outlook on the Indo-Pacific (AOIP).
Pilar Asean Matters menunjukkan Indonesia ingin Asean tetap relevan, dan mampu menghadapi tantangan ke depan, serta terus dapat menjadi penggerak stabilitas dan perdamaian di kawasan.
Pilar Epicentrum of Growth menunjukkan Indonesia berupaya memperkuat kerja sama konkret, yang manfaatnya dapat dirasakan oleh rakyat masing-masing negara anggota.
"Dengan demikian, maka kami berharap Asia Tenggara ini dapat terus menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, terutama akan dapat mampu menghadapiexternal shocks(guncangan eksternal)," kata Retno.
Terakhir, implementasi AOIP atau Perspektif Asean terhadap Indo-Pasifik merupakan cara Indonesia membawa Asean agar tidak terjebak dalam rivalitas antarnegara kuat di kawasan Indo-Pasifik.
Retno menjelaskan pendekatan Asean itu mengedepankan kerja sama yang konkret dan inklusif demi memastikan Indo-Pasifik sebagai kawasan yang damai dan sejahtera.
Terkait itu, Lemhannas telah membuat kajian awal untuk membantu kepemimpinan Indonesia memperkuat fondasi Visi Asean 2045.
"Kami menawarkan kajian awal (tentang) apa yang mau dilakukan Asean pada 2045," kata Andi Widjajanto di Jakarta, Minggu.
Berita Trending
- 1 Cagub Khofifah Pamerkan Capaian Pemprov Jatim di Era Kepemimpinannya
- 2 Ini Klasemen Liga Inggris: Nottingham Forest Tembus Tiga Besar
- 3 Cawagub Ilham Habibie Yakin dengan Kekuatan Jaringannya di Pilgub Jabar 2024
- 4 Cagub Luluk Soroti Tingginya Pengangguran dari Lulusan SMK di Jatim
- 5 Cagub Risma Janji Beri Subsidi PNBP bagi Nelayan dalam Debat Pilgub Jatim
Berita Terkini
- Wamensos Sebut Instrumen untuk Makan Bergizi Gratis Sudah Kuat
- BGN Sebut Hasil Uji Coba Makan Bergizi Gratis Dievaluasi Secara Berkala
- Ini Klasemen Liga Inggris: Liverpool Naik Puncak, Forest Tembus Tiga Besar
- Tindak Tegas, Polda Sumut Sita 55,95 Kg Sabu-sabu
- Arah Pembangunan Pusat dan Daerah Harus Selaras