Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Selasa, 13 Feb 2024, 23:33 WIB

Gangguan Mental Pascapemilu Bisa Perparah Kondisi Penderita Komorbid

Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa dr. Ashwin Kandouw, Sp.KJ

Foto: antara

Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa dr. Ashwin Kandouw, Sp.KJ menyatakan bahwa gangguan mental pascapemilu dapat memperparah kondisi masyarakat yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta.

"Iya, stres sekarang diyakini punya peran besar terhadap komorbid. Antara lain seperti jantung,stroke," kata Ashwin melalui webinar yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.

Dokter yang merupakan lulusan Universitas Indonesia tersebut menuturkan selain pola hidup yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, stres menjadi satu dari sekian banyak faktor karena dampaknya yang langsung mengenai bagian komorbid terkait.

Misalnya pada penderita penyakit jantung ataustroke, stres dapat mempengaruhi kondisi gangguan pada pembuluh darah. Stres juga mampu mempengaruhi kadar asam lambung seseorang dan mempengaruhi kinerja lambung.

Sang dokter juga mengatakan stres akan mempengaruhi kondisi metabolik penderita diabetes. Oleh karena itu, Ashwin menyarankan kepada seluruh masyarakat untuk menikmati pesta demokrasi dengan cara yang menyenangkan dan lapang dada apabila calon yang terpilih tidak sesuai keinginannya, guna menghindari stres.

Bila seseorangmerasa mulai mengalami tanda-tanda stres, Ashwin menganjurkan untuk tidak terlalu banyak bermain media sosial, menekuni hobi yang disukai hingga jalan-jalan untuk mengistirahatkan pikiran sejenak. Sebaliknya, bila yang terkena gejala gangguan jiwa adalah orang terdekat, dia meminta setiap pihak untuk tidak langsung memberikan tuduhan agar tidak muncul perilakuself-defense(pertahanan diri) dari penderita.

Menurut dia, akan lebih efektif bila keluarga membantu penderita stres memahami penyebab terjadinya gejala dan memberikan saran seperti mengatur waktu kunjungan kepada ahli yang berkompetenuntuk mendapatkan tatalaksana sesegera mungkin bila diperlukan.

"Bukan mendesak dia mengakui gangguan jiwa, itu tidak perlu. Tapi, membuat dia menyadari bahwa dia menderita dan dia perlu pertolongan. Kalau dia menyadari bahwa 'iya saya tidak bisa tidur', nah itu harus ada yang bisa menolong," kata Ashwin.

Dalam kesempatan itu Ashwin turut berpesan kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan mental.

Redaktur: -

Penulis: Antara, Ones

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.