Catat, Ini Hal yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan untuk Menghidrasi Kulit
Ilustrasi
Foto: MD SkinlineDehidrasi kulit menjadi salah satu kondisi yang seringkali terjadi. Adapun kondisi tersebut terjadi ketika lapisan terluar kulit kehilangan kelembaban dan menjadi kering.
Berbagai faktor yang bisa membuat kulit dehidrasi, seperti paparan sinar matahari, iklim, usia, serta penggunaan produk perawatan kulit yang tidak sesuai. Dehidrasi kulit bisa memunculkan berbagai permasalahan kulit yang baru.
Dilansir dari WebMD, kulit yang mengalami dehidrasi terjadi akibat sel-sel yang berada di bawah lapisan kulit hilang terlalu banyak air. Dampaknya, kulit akan menjadi terlihat kusam, kehilangan kilau, dan muncul kerutan halus yang telihat lebih jelas.
Oleh karena itu, menghidrasi kulit menjadi suatu hal penting yang harus diperhatikan. Sebab, kulit membutuhkan air untuk memberikan kekuatan dan elastisitas, sehingga tampak dan terasa lebih sehat.
Hal-hal yang menguras kandungan air pada kulit
- Menghabiskan waktu di tempat yang dingin atau panas
- Menggunakan sabun, deterjen, dan bahan kimia yang keras
- Menggunakan spons kasar, waslap, atau produk pengelupasan kulit
- Mandi atau berendam dalam air panas dalam waktu lama
- Tidak minum cukup air
Cara mengatasi dehidrasi kulit
- Minum banyak air
- Gunakan pelembap
- Hindari penggunaan produk perawatan kulit yang keras
- Gunakan sunscreen
- Gunakan masker wajah
Cara menjaga kulit tetap terhidrasi
Untuk meningkatkan tampilan dan nuansa kulit Anda, Anda ingin menarik kelembapan ke dalam dan menjaganya tetap di sana. Berikut adalah beberapa cara untuk melakukannya:
- Batasi waktu mandi Anda selama 5 atau 10 menit dengan air hangat.
- Gunakan sabun, deterjen, dan kosmetik yang lembut.
- Nyalakan pelembab udara selama musim dingin.
- Minum air ekstra sepanjang hari.
Jika kulit Anda masih terlihat kering dan bersisik, oleskan pelembab atau masker pelembab. Namun, sebelum Anda membeli produk perawatan kulit apa pun, ketahui jenis kulit Anda berminyak atau kering.
"Anda harus menghindari produk yang dapat menyumbat pori-pori," kata Michael Cameron, MD, asisten profesor dermatologi di Fakultas Kedokteran Mount Sinai Icahn.
"Hal itu dapat menyebabkan jerawat, dan produk yang kita gunakan untuk mengobatinya terkadang dapat membuat Anda semakin kering," lanjutnya.
Berita Trending
- 1 Selama 2023-2024, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- 2 Kemenperin Desak Produsen Otomotif Tiongkok di Indonesia Tingkatkan Penggunaan Komponen Lokal
- 3 Irena Sebut Transisi Energi Indonesia Tuai Perhatian Khusus
- 4 Jepang Siap Dukung Upaya RI Wujudkan Swasembada Energi
- 5 Perkuat Kolaborasi, PM Jepang Dukung Indonesia untuk Jadi Anggota Penuh OECD
Berita Terkini
- Dapatkan Rekaman CCTV, TNI Telusuri Meninggalnya Purnawirawan Berpangkat Brigjen di Marunda
- KPK Periksa Ketua KPU, Kasus Apalagi
- Dorong Transformasi Digital di Internal, BPK luncurkan Artificial Intelligence for Data Analytics
- Pembunuh Aktor Laga Sandy Permana Ternyata “Tetangga Sebelah Rumah”
- Konte Gunakan McTominay untuk Bujuk Elejandro Garnacho Gabung Napoli