Bersyukur atau Berkumpul? Menilik Urgensi Serikat Dosen di Indonesia
Foto : The Conversation/Shutterstock/Oatawa
Dosen pun merupakan pekerjaan yang rentan dan membutuhkan serikat.
Survei mengungkapkan perlunya serikat dosen sebagai wadah untuk mengadvokasi suara mereka. Gambaran rasa frustrasi para pengajar.
Anggi M. Lubis, The Conversation dan Luthfi T. Dzulfikar, The Conversation
Artikel ini kami terbitkan untuk memperingati Hari Buruh (1 Mei) dan Hari Pendidikan Nasional (2 Mei).
Dyah (bukan nama sebenarnya), 34 tahun, ingin meniti karier yang dapat memberikan kestabilan ekonomi di tengah kondisi pandemi dan dengan jam kerja yang lebih fleksibel. Ibu beranak satu ini ingin memiliki quality time lebih banyak dengan keluarganya.
Ketika mendengar lowongan dosen tetap di universitas negeri ternama di Jawa Timur pada akhir 2021, Dyah merasa mendapat peluang emas untuk mewujudkan harapannya. Proses seleksi yang panjang dan mengharuskannya merogoh banyak uang, serta menyisihkan waktu bolak-balik lintas provinsi dari kediamannya di Jakarta, gigih ia jalani.
Namun, ketika Dyah dinyatakan lolos seleksi, dia dan rekan-rekan seangkatan yang diterima menjadi dosen mendapatkan banyak kejanggalan dalam kontraknya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Penulis : -
Komentar
()Muat lainnya