![Antisipasi Kebakaran Hutan, Sumsel Prioritaskan Pengawasan Lahan Tidak Produktif Cegah Karhutla](https://koran-jakarta.com/images/article/antisipasi-kebakaran-hutan-sumsel-prioritaskan-pengawasan-lahan-tidak-produktif-cegah-karhutla-230517203741.jpeg)
Antisipasi Kebakaran Hutan, Sumsel Prioritaskan Pengawasan Lahan Tidak Produktif Cegah Karhutla
![Antisipasi Kebakaran Hutan, Sumsel Prioritaskan Pengawasan Lahan Tidak Produktif Cegah Karhutla](https://koran-jakarta.com/images/article/antisipasi-kebakaran-hutan-sumsel-prioritaskan-pengawasan-lahan-tidak-produktif-cegah-karhutla-230517203741.jpeg)
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menjawab pertanyaan wartawan seusai giat penguatan kapasitas kawasan pencegahan Karhutla tahun 2023 di Griya Agung, Palembang, Rabu (17/5/2023).
Semoga tidak terjadi kebakaran hutan yang meluas, Sumsel prioritaskan pengawasan lahan tidak produktif cegah karhutla.
Palembang - Antisipasi kebakaran hutan. Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan memprioritaskan pengawasan terhadap lahan-lahan tidak produktif sebagai upaya untuk mencegah terjadinya kebakaran seiring prediksi cuaca panas sepanjang hingga akhir tahun ini.
Gubernur Sumsel Herman Deru, di Palembang, Rabu, mengatakan hal tersebut dikarenakan sebagian besar titik panas yang terdeteksi melalui pemantauan satelit timbul di lahan-lahan mineral yang tidak produktif atau terlantar.
Di atas lahan tidak produktif itu, tim monitoring penanggulangan bencana Sumsel mencatat setidaknya sejak Januari hingga 17 Mei 2023 ini telah terpantau sebanyak 550 titik panas.
Jumlah sebaran titik panas itu meningkat diketahui sebelumnya pada periode yang sama di bulan Maret 2023 yang terpantau hanya sebanyak 91 titik panas dan April 300 titik panas.
Dari 17 kabupaten kota, jumlah titik panas terbanyak terpantau berada di wilayah Kabupaten Musi Rawas (48 titik panas) dan Musi Rawas Utara (33 titik panas) selebihnya rata-rata 11-20 titik panas.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya