Antisipasi Bencana Banjir, BPBD Jaktim Pasang Sistem Peringatan Dini di 32 Lokasi
Alat peringatan dini berupa sirene bencana banjir atau Disaster Early Warning System) (DEWS) terpasang di daerah Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Rabu (5/2/2020).
Foto: ANTARAJAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jakarta Timur memasang sistem peringatan dini (early warning system/EWS) di 32 lokasi seiring tingginya intensitas hujan pada awal 2025.
"Kita pasang EWS sekaligus sosialisasi kebencanaan kepada warga di lokasi-lokasi yang selama ini rawan banjir," kata Kepala Satgas Korwil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jakarta Timur, Sukendar saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin (20/1).
Sukendar berharap lewat sosialisasi yang dilakukan secara menyeluruh dapat mengurangi risiko banjir sekaligus meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat.
Sosialisasi dilakukan mulai dari edukasi melihat informasi cuaca dan banjir, penyiagaan petugas penanggulangan bencana, serta bagaimana peran aktif masyarakat dalam memitigasi banjir saat musim hujan.
"Sosialisasi ini tentunya kami lakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko banjir dan pentingnya partisipasi aktif dalam mitigasi bencana," ujar Sukendar.
Pemasangan EWS di 32 titik, jelas Sukendar, dapat membantu penyampaian informasi secara cepat kepada masyarakat yang berada di daerah rawan banjir.
Menurut Sukendar, EWS ini dapat berperan dalam memantau data cuaca, tinggi muka air (TMA) sungai dan kecepatan angin. Sistem ini juga dapat membantu masyarakat untuk lebih cepat mengantisipasi ancaman banjir, cuaca ekstrem, puting beliung atau rob, sehingga dapat meminimalisir kerugian dan korban jiwa.
"Pemasangan EWS ini untuk mendeteksi dini bencana sehingga antisipasinya bisa lebih cepat. EWS ini juga menyediakan informasi peringatan dini dan pemantauan bencana alam yang akan digunakan untuk publikasi berita sebagai acuan dalam kegiatan manajemen penanggulangan bencana," ucap Sukendar.
Pemasangan EWS di 32 titik ini berada di Kecamatan Kramat Jati yakni di Kelurahan Batu Ampar, Tengah, Kramat Jati, Cawang, Cililitan, dan Balekambang.
Lalu Kecamatan Jatinegara terdapat di Kelurahan Bidara Cina, Cipinang Muara dan Cipinang Besar Selatan, Kampung Melayu. Kecamatan Duren Sawit ada di Kelurahan Pondok Bambu, Malaka Sari, Duren Sawit, Pondok Kelapa.
Kecamatan Cakung ada di Kelurahan Cakung Timur, Rawa Terate, Ujung Menteng, Pulogebang. Kecamatan Makasar terdapat di Kelurahan Pinang Ranti, Makasar, dan Cipinang Melayu.
Kecamatan Cipayung ada di Kelurahan Lubang Buaya, Setu. Kecamatan Ciracas terdapat di Kelurahan Rambutan, Cibubur dan Ciracas, dan di Kecamatan Pasar Rebo terdapat di Kelurahan Gedong dan Pekayon.
Adapun upaya lain yang dilakukan BPBD Jakarta Timur antara lain melakukan apel kesiapsiagaan dalam rangka menghadapi musim penghujan baik di tingkat provinsi maupun kota, melakukan pengecekan sarana dan prasarana penanggulangan bencana yang di miliki kelurahan di setiap wilayah rawan banjir.
Melakukan pengecekan rambu jalur evakuasi, menggelar pelatihan gabungan bersama Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) serta stakeholders dalam pengoperasian alat penanggulangan bencana yang dilakukan pada 2024 guna kesiapan di tahun 2025, serta operasi modifikasi cuaca (OMC) di tingkat provinsi.
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: Lili Lestari
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Semangat Awal Tahun 2025 by IDN Times: Bersama Menuju Indonesia yang Lebih Kuat dan Berdaya Saing
- 2 Ayo Dukung Penguatan EBT, Irena Jadikan Asean sebagai Prioritas Percepatan Transisi Energi
- 3 Mulai 23 Januari, Film '1 Kakak 7 Ponakan' Tayang di Bioskop
- 4 Cegah Penularan, Pemprov Jatim Salurkan 7.000 Dosis Vaksin PMK ke Pacitan
- 5 Sah Ini Penegasannya, Proyek Strategis Nasional di PIK 2 Hanya Terkait Pengembangan Ekowisata Tropical Coastland