Air Mata di Atas Podium: Atlet Karate Sulsel Menangis, Bonus Juara Dipangkas hingga Rp50 Juta!
KORAN-JAKARTA.COM | Selasa, 01 Jul 2025, 07:33 WIBJAKARTA - Tangis haru bercampur kecewa pecah di tengah kemeriahan penyerahan bonus atlet Sulawesi Selatan (Sulsel). Atlet karate berprestasi, Nadya Baharuddin, tak kuasa membendung air mata saat mengungkapkan rasa kecewanya terhadap Pemprov Sulsel yang dianggap ingkar janji.
Acara simbolis pemberian bonus digelar dalam kegiatan "Anti Mager Sulsel" di Jl Jenderal Sudirman, Makassar, Jumat (27/6/2025).

Ket. Potret Nadya Baharuddin, atlet karate asal Sulawesi Selatan (Sulsel) yang menangis karena bonusnya dipangkas Pemprov Sulsel
Namun, alih-alih menjadi momen bahagia, suasana berubah haru ketika para atlet mengetahui bahwa bonus yang diberikan ternyata dipangkas dari janji awal.
Total anggaran yang digelontorkan sebesar Rp6,75 miliar untuk 61 atlet peraih medali. Rinciannya, peraih medali emas hanya menerima Rp150 juta, perak Rp100 juta, dan perunggu Rp50 juta.
Padahal sebelumnya, Pemprov menjanjikan nominal yang jauh lebih besar, Rp200 juta untuk emas, Rp150 juta untuk perak, dan Rp100 juta untuk perunggu sama seperti yang diberikan saat PON Papua.
“Kami sangat terkejut dan kecewa. Janjinya dulu akan setara dengan bonus di PON Papua. Tapi kenyataannya beda jauh,” ujar Nadya dengan suara bergetar.
Anda mungkin tertarik:
Lebih menyakitkan lagi, para atlet baru mengetahui jumlah tersebut adalah final. Harapan mereka agar bonus dicairkan secara bertahap pupus seketika. Nadya pun menyebut hal ini disampaikan tanpa ada peringatan atau penjelasan yang layak sebelumnya.
“Kami kira masih akan ada pencairan susulan. Tapi ternyata, kata Kadispora, ini sudah final. Kami benar-benar bingung,” ucapnya.
Ketimpangan juga terjadi pada pembagian bonus bagi atlet beregu. Karena harus dibagi antar anggota tim, nilainya menjadi jauh lebih kecil dan dinilai tidak sepadan dengan perjuangan di lapangan.
Meski begitu, secercah harapan masih ada. Ketua KONI Sulsel disebut sudah berjanji akan memperjuangkan kembali agar bonus dapat sesuai janji semula.
Para atlet kini menanti, sambil berharap suara tangis dan kekecewaan mereka bisa menjadi pemicu perubahan.
Tren Saat Ini
Realtime






