Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Waspadai Berita Bohong dari KKB, Kapendam XVII Cenderawasih Bantah TNI dan Polri Lakukan Pemboman di Nduga

Foto : ANTARA/Evarukdijati

Kapendam XVII Cenderawasih Kol Kav Herman Taryaman.

A   A   A   Pengaturan Font

Semua pihak hendaknya mewaspadai berita bohong yang disebarkan KKB, Kapendam XVII Cenderawasih bantah TNI dan Polri lakukan pemboman di Nduga.

Jayapura - Waspadai berita bohong. Kapendam Cenderawasih Kol Kav Herman Taryaman membantah TNI-Polri telah melakukan pengeboman di wilayah Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) telah menyebarkan isu di media sosial (medsos) dan media online dengan memfitnah TNI-Polri telah melakukan pengeboman di Nduga.

"Tidak benar bila TNI-Polri melakukan pengeboman di Nduga karena itu hoaks atau bohong," kata Kol Kav Herman Taryaman, Rabu.

Kapendam XVII Cenderawasih dalam keterangannya menegaskan, tidak mungkin TNI-Polri melakukan pengeboman karena keselamatan pilot Susi Air Philips Marks Mehrtens dan masyarakat adalah yang utama.

TNI-Polri bekerja secara profesional dan terukur, kata Herman seraya mengaku KKB saat ini sedang memainkan narasi bahwa korban ada di pihak mereka (playing victim) padahal kenyatannya KKB yang melakukan pembunuhan terhadap masyarakat, tukang ojek, tenaga kesehatan, pekerja bangunan bahkan menyerang aparat keamanan yang sedang melakukan pencarian dan penyelamatan pilot Susi Air Capt Philip Marks Mehtrens.

KKB diharapkan dapat segera melepas Philips Marks Mehrten sehingga tidak ada operasi di wilayah Nduga dan masyarakat dapat melakukan kegiatannya kembali seperti sedia kala.

"Mohon doa dan dukungannya proses pencarian dan penyelamatan Pilot Susi Air dapat berjalan dengan aman," harap dia.

Pilot Asal Selandia Baru Phillip Mark Marten ditawan KKB pimpinan Egianus Kogoya sejak tanggal 7 Pebruari 2023 sesaat setelah mendaratkan pesawatnya di lapangan terbang Paro.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top