Wamendiktisaintek Sebut Pentingya Kolaborasi PTN dan PTS
- PTN
- PTS
- Unika Atma Jaya
- Kemendiktisaintek
- Stella Christie
JAKARTA - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), Stella Christie, menilai bahwa kolaborasi antara Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) memiliki peran penting dalam kemajuan riset di Indonesia. Kolaborasi keduanya sangat krusial dalam membangun inovasi yang berkelanjutan.

Ket. Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), Stella Christie dan Rektor Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Yuda Turana
Doc: Istimewa
"Kerja sama antara PTN dan PTS sangat krusial dalam membangun inovasi yang berkelanjutan," ujar Stella, dalam keterangan resminya, Rabu (26/3).
Dia menyinggung pentingnya keterampilan berpikir kritis, pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah kompleks sangat dibutuhkan di dunia kerja saat ini. Menurutnya, investasi dalam Sumber Daya Manusia (SDM) dan teknologi dalam memperkuat ekosistem riset di perguruan tinggi sangat penting.
Stella menyebut, kampus tidak akan berkembang tanpa dukungan ekosistem yang memungkinkan dosen dan peneliti untuk terus berinovasi. Untuk itu, kata dia, pihaknya akan memperbanyak lulusan S3 atau Doktor menjadi salah satu prioritas kementerian.
"Untuk mendukung pengembangan akademik, pemerintah terus berupaya meningkatkan kapasitas dosen melalui program beasiswa S2 dan S3 yang didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP)," jelasnya.
Stella mengungkapkan, bahwa penelitian harus dilakukan secara sistematis dan berbasis bukti agar dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan perekonomian. Di sisi lain, keterampilan berpikir kritis, pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah kompleks sangat dibutuhkan di dunia kerja saat ini.
"Riset yang baik harus memiliki dampak yang jelas. Kita tidak hanya meneliti untuk akademisi, tetapi juga untuk masyarakat luas," katanya.
Anda mungkin tertarik:
Sejalan dengan pernyataan Wamendiktisaintek mengenai pentingnya ekosistem riset yang mendukung inovasi, Rektor Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Yuda Turana menegaskan bahwa peningkatan kualitas riset di perguruan tinggi tidak hanya soal peringkat, tetapi juga tanggung jawab dalam mencetak generasi pemimpin. Pihaknya memiliki 15 pusat kajian riset, salah satunya telah menjadi pusat unggulan Iptek dalam kajian kesehatan dan inovasi sosial.
"Sudah menjadi tanggung jawab Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya untuk membawa para mahasiswa menjadi pemimpin di tingkat nasional maupun internasional. Kita tidak akan mencapai itu kalau riset, teknologi, dan saintifiknya tidak kuat. Untuk kuat, kita harus kolaborasi. Hal ini menjadi jalan bersama dengan pemerintah, industri, dan kita yakin akan mencapai Indonesia Emas," ucapnya.