Koran-jakarta.com || Selasa, 25 Mar 2025, 16:09 WIB

Pasar Saham Kian Bergairah, Peran Investor Ritel Nyaris Separuh Transaksi Harian 

  • pasar saham

JAKARTA - Investor ritel biasanya menggunakan dana pribadi dan berinvestasi dalam jumlah yang lebih kecil dibandingkan investor institusional seperti bank, dana pensiun, atau perusahaan investasi.

Ket. Pengunjung memotret layar yang menampilkan informasi pergerakan perdagangan karbon internasional pada awal pembukaan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI).

Doc: ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan

Investor tersebut sering bertransaksi melalui platform perdagangan online atau melalui broker, dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham, dividen, atau strategi investasi lainnya. Mereka bisa berinvestasi jangka pendek (trading) atau jangka panjang (investasi berdasarkan fundamental perusahaan).

Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik mengungkapkan investor retail telah berkontribusi hampir 44 persen dari nilai transaksi harian di pasar saham Indonesia.

Ia menyebut, selama ini investor retail domestik telah berhasil menyerap (absorb) dengan melakukan aksi beli (net buy) pada saat investor asing tengah melakukan aksi jual (net sell).

“Investor retail kita saat ini sudah berkontribusi hampir 44 persen dari daily transaction. Dari sini tentu satu hal yang kita lihat adalah dibutuhkan peran investor institusi domestik kita,” ujar Jeffrey di Jakarta, Selasa (25/3).

Ia berharap investor domestik, baik retail ataupun domestik dapat berperan dengan melakukan aksi beli (net buy) pada saat investor asing tengah melakukan aksi jual (net sell) dengan harga murah di pasar saham Indonesia.

“Di saat investor asing menjual ekuitas dengan harga yang cukup murah, tentu kita harapkan peran dari investor domestik, baik investor domestik retail maupun investor domestik institusi,” ujar Jeffrey.

Sampai saat ini, jumlah investor pasar saham telah mencapai 6,7 juta investor, dari total sebanyak 15,7 juta investor di pasar modal Indonesia, yang mana selama tahun ini telah ada penambahan sebanyak 850 ribu investor baru di pasar modal Indonesia.

“Ini tentu merupakan indikasi yang membesarkan hati. Artinya, masyarakat melihat masih ada cukup besar peluang yang ada di pasar modal Indonesia,” ujarnya.

Pada tahun ini, BEI menargetkan jumlah investor baru di pasar modal Indonesia mencapai dua juta investor baru.

Di tengah volatilitas pasar saham Indonesia, dia menyampaikan bahwa pasar saham Indonesia telah terbiasa menghadapi berbagai krisis dalam 30 tahun terakhir.

Adapun, berbagai krisis yang pernah dihadapi, diantaranya krisis ekonomi 1998, krisis ekonomi 2008 dan 2018, serta pandemi COVID-19 tahun 2020.

“Satu hal yang kita lihat adalah pasar modal Indonesia selalu mampu melewati itu dengan baik," ujar Jeffrey.

Tim Redaksi:
A
M

Like, Comment, or Share:


Artikel Terkait