UNICEF Desak Gencatan Senjata untuk Selamatkan Bayi-bayi di Gaza
Arsip - Dua bocah terlihat di Jalur Gaza yang hancur oleh serangan brutal Israel sejak Oktober 2023.
Foto: ANTARA/AnadoluNew York - Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) kembali mendesak adanya gencatan senjata segera di Gaza untuk mencegah lebih banyak bayi meninggal akibat kedinginan.
Di platform X pada Selasa (31/12), UNICEF mengumumkan bahwa tujuh bayi meninggal karena kedinginan di Jalur Gaza dalam beberapa hari terakhir.
Badan itu mengatakan kendati pihaknya telah mengirim pakaian musim dingin dan selimut kepada keluarga Palestina, kebutuhan mereka sangat besar.
Hal itu lantaran sebagian besar warga Gaza yang mengungsi belum mempunyai tempat berlindung yang layak dan kebutuhan pokok lain selama cuaca dingin ekstrem.
Desakan UNICEF itu muncul ketika sejumlah daerah di Gaza diterjang banjir dalam beberapa hari terakhir, yang menambah kesengsaraan bagi mereka yang sudah hidup dengan kondisi yang tidak manusiawi.
Sejumlah laporan melansir bahwa banjir telah merendam puluhan tenda pengungsi di Kota Deir al Balah, al-Mawasi, dan Khan Younis.
Sebelumnya, UNICEF mengumumkan bahwa 2024 menjadi tahun terburuk bagi anak-anak ketika sekitar 473 juta anak tinggal di zona perang di seluruh dunia, termasuk Gaza. Angka itu setara dengan satu dari enam anak di dunia.
- Baca Juga: Inflasi Zona Euro Naik Lagi, Sentuh 2,5 Persen di Awal 2025
- Baca Juga: DPR Makzulkan Wapres Sara Duterte
"Dari hampir semua tolak ukur, 2024 menjadi salah satu tahun terburuk dalam sejarah UNICEF bagi anak-anak yang terjebak di zona konflik, baik dari segi jumlah anak yang terdampak maupun dampaknya terhadap kehidupan mereka,” kata Direktur Eksekutif UNICEF, Catherine Russell.
Berita Trending
- 1 Presiden Prabowo Pastikan Pembangunan IKN Akan Terus Berlanjut hingga 2029
- 2 Danantara Jadi Katalis Perekonomian Nasional, Asalkan...
- 3 Ekonom Sebut Pembangunan IKN Tahap II Perlu Pendekatan yang Lebih Efisien
- 4 Gugatan Lima Pasangan Calon Kepala Daerah di Sultra Ditolak MK
- 5 Uang Pecahan Seri Anak-Anak Dunia 1999 Tak Lagi Berlaku, Ini Cara Penukarannya