Koran-jakarta.com || Senin, 01 Apr 2019, 05:13 WIB

Syahrul, Anak Tukang Las yang Tembus Fakultas Kedokteran UI

Senang, bahagia, dan sedih, itulah yang dialami Syahrul Ramadhan ketika berhasil lulus Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN) 2019, beberapa waktu lalu. Bahagia dan senang, karena ia diterima di sebuah universitas negeri ternama dan di fakultas yang bergengsi pula. Sementara sedih, karena memikirkan biaya kuliah sekaligus hidup di Jakarta yang lumayan tinggi.

Ket. Syahrul Ramadhan

Doc: KORAN JAKARTA/M ADEN MA'RUF

Syahrul merupakan siswa asal SMAN 2 Bangko, Kabupaten Merangin, Jambi, yang berhasil lulus SNMPTN 2019 di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI). Ia berasal dari keluarga tidak mampu. Ayahnya, Azman (45), tidak lulus SD dan sehari-hari bekerja sebagai tukang las. Sedangkan ibunya, Neni Marlina (44), bekerja sebagai penyapu jalan.

Anak bungsu dari tiga bersaudara ini awalnya mengaku sempat tidak mau melihat hasil SNMPTN karena takut tidak diterima. Namun, setelah diminta oleh sang Ibu, barulah Syahrul melihat hasil tes tersebut. "Kalau sudah rezeki, tidak akan ke mana," kata Syahrul mengutif pernyataan Ibunya.

Syahrul bersama teman-temannya lalu membuka hasil UNMPT. Dan ketika membuka, Syahrul langsung gemetar seluruh badan karena tidak menyangka dirinya lulus SNMPTN.

Syahrul bahkan sempat mengunggah reaksinya saat diterima di SNMPTN melalui akun YouTube yang bisa diakses di kanal YouTube, Syahan TV. Dalam video terdengar suara Syahrul yang tampak terkejut melihat namanya berada di kotak hijau tanda kelulusan siswa SNMPTN.

Kabar Syahrul diterima di UI disambut haru dan bahagia oleh keluarga. Ibunda Syarul (Neni) menilai keberhasilan ini merupakan buah dari proses dari keseharian Syahrul yang selalu menurut dan pintar. "Di sekolah, Syahrul baik pintar, istilahnya berbaur dengan teman serasi. Di rumah dan sekolah selalu mengaji dan penurut," tutur Neni.

Kabar gembira tersebut mengalami sedikit kesedihan terkait biaya. Sebab, Syahrul berasal dari keluarga tidak mampu. Jangankan untuk membayar biaya kuliah, untuk biaya perjalanan dari rumahnya di Bagansiapiapi ke Jakarta juga tidak mudah.

Penghasilan keluarga Syahrul tak menentu. Paling tinggi sang ayah bisa mendapat 1,5 juta per bulan, sedang ibunya sebesar 800 ribu rupiah per bulan yang dibayarkan setiap tiga bulan sekali.

Penghasilan keluarga tersebut, tidak semuanya untuk Syahrul. Masih ada kedua kakaknya, Azmi dan Rizal, yang sedang berkuliah di Universitas Islam Riau masing-masing di jurusan Fisipol dan Penjaskes.

Mengharap Bantuan

Selama menempuh pendidikan, Syahrul belum pernah mendapatkan program bantuan dari pemerintah. Padahal, tak sedikit prestasi yang didapatkan siswa yang pernah juara 2 silat saat SD ini.

"Saya dari TK sampai SMA selalu juara kelas dan selalu jadi terbaik di sekolah. Saat SMP pernah juara debat juga. Di SMA aktif ekstrakulikuler baris berbaris dan pernah juara di tingkat kecamatan dan berpartisipasi di tingkat provinsi," jelasnya.

Selama ini, bantuan yang sering Syahrul terima adalah dari dana pribadi para guru yang memiliki keprihatinan dengan kondisi ekonomi Syahrul, seperti Kepala Sekolah SMAN 2 Bongko, Hayati Tatoe, Nurazizah, Erdiana, Romawati, Risma, Nina, dan beberapa guru SMP-nya. Saat SMA, ia juga pernah mendapat bantuan dengan menggratiskan biaya sekolah selama dua bulan karena memang tidak mampu membayar.

Karena itu, untuk memenuhi biaya kuliah di jurusan kedokteran yang tidak sedikit, Neni berharap anak bungsunya itu mendapat bantuan dari pemerintah. "Saya berharap sekali dapat bantuan dari pemerintah. Karena kedokteran ini biayanya tidak sedikit. Kalau bisa langsung Bapak Presiden Jokowi yang kasih bantuan," harapnya. ruf/E-3

Like, Comment, or Share:

Tulisan Lainnya dari Muhamad Ma'rup
Siapkan Payung! BMKG Prakirakan Jakarta akan Hujan Ringan pada Kamis Ini

Siapkan Payung! BMKG Prakirakan Jakarta akan Hujan Ringan pada Kamis Ini

2025-03-27 | Ilham Sudrajat

Mudik bersepeda motor

Mudik bersepeda motor

2025-03-27 | Fajar Alim M

Mudik Gratis ke Kepulauan Seribu

Mudik Gratis ke Kepulauan Seribu

2025-03-27 | Fajar Alim M

Jak Cloth Lebaran

Jak Cloth Lebaran

2025-03-27 | Fajar Alim M


Artikel Terkait