Swasembada Pangan Berkelanjutan, Investasi Jangka Panjang bagi Indonesia
Program Swasembada Harus Berkelanjutan
Foto: antaraJAKARTA - Swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah seharusnya berkelanjutan. Agar program itu bisa dan tetap akan terus berkelanjutan dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri, dibutuhkan alokasi anggaran secara kontinu.
"Ketika menggelontorkan anggaran menurun, bahkan tidak ada, bagaimana kelanjutan program swasembada pangan," ujar pengamat pertanian Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori di Jakarta, Selasa (28/1).
Apalagi, kata Khudori, jika hanya berfokus kepada satu komoditas padi, maka juga berimplikasi pada komoditas lain. Menurutnya, ketika membutuhkan perhatian dengan anggaran yang cukup, tidak mudah mengalihkan hal itu.
Dia mencontohkan, saat ini wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang kembali mengganas. Peternak perlu dibantu vaksin gratis atau yang terjangkau.
"Mestinya ada program penggantian ternak yang dipotong paksa atau dimusnahkan," ujarnya.
Meski begitu, dia menyoroti perlu adanya penjelasan secara detail apa yang dimaksud dengan swasembada pangan yang dicanangkan. Apakah secara umum atau per komoditas.
Namun, dia menilai apabila merujuk langkah-langkah yang dilakukan Kabinet Merah Putih, hal itu mengarah pada swasembada komoditas. "Makanya di tahun pertama ini fokus menekan impor empat komoditas mulai beras, jagung, gula dan garam," kata Khudori.
Selain itu, Khudori juga menyarankan agar pemerintah fokus dan mengoptimalkan penggarapan lahan di lokasi food estate (FE), seperti yang ada di Kabupaten Merauke, Papua Selatan.
Berita Trending
- 1 Respons CEO OpenAI tentang Model AI Tiongkok DeepSeek-R1: 'Mengesankan'
- 2 Setelah Trump Ancam Akan Kenakan Tarif Impor, Akhirnya Kolombia Bersedia Terima Deportasi dari AS
- 3 Thailand Ingin Kereta Cepat ke Tiongkok Beroperasi pada 2030
- 4 Incar Kemenangan Penting, MU Butuh Konsistensi
- 5 Diprediksi Berkinerja Mocer 2025, IHSG Sepanjang Tahun Ini Menguat 1,22 Persen