"Saya ingin Pulang ke Rumah": Penyesalan Tentara Bayaran Nepal yang Berperang untuk Rusia di Ukraina
Tergiur dengan janji 3.000 dolar AS dan kewarganegaraan Rusia, kini mereka diselimuti ketakutan, terluka atau tewas.
KHATMANDU - Pada suatu pagi yang sangat dingin di awal Januari, di suatu lokasi dekat kota Tokmak di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina, Bimal Bhandari bersama seorang rekan senegaranya memulai perjalanan berisiko untuk meninggalkan unit pasukan Rusia yang pernah bertugas bersamanya. Warga negara Nepal berusia 32 tahun itu telah berjuang untuk Kremlin melawan Ukraina.
Dilansir oleh Al Jazeera, kedua pria tersebut paham bahwa melarikan diri dari pasukan Rusia adalah tindakan yang berbahaya, namun mereka menyimpulkan bahwa risiko tersebut sepadan, jika dibandingkan dengan peluang mereka untuk tetap hidup sebagai tentara dalam perang biadab inisiatif Moskow itu.
Awalnya Bhandari berhubungan dengan agen Nepal di Rusia melalui seorang kerabat. Agen tersebut dan penyelundup manusia lainnya berjanji bahwa mereka dapat merancang rencana pelarian: Dengan masing-masing membayar 3.000 dolar AS, kedua tentara Nepal tersebut akan keluar.
Tiga hari setelah Bhandari dan temannya membagikan lokasi mereka, saat fajar menyingsing seorang pria yang berbicara bahasa Hindi datang bersama seorang sopir dan kendaraan, menjemput mereka dan menurunkan mereka di tempat yang tidak diketahui. Menurut para penyelundup, mereka berada di dekat perbatasan Rusia-Ukraina.
Pria itu mengatakan kepada mereka bahwa petugas akan menunggu untuk membantu mereka begitu mereka menyeberang ke "sisi lain".
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Komentar
()Muat lainnya