Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

"Saya ingin Pulang ke Rumah": Penyesalan Tentara Bayaran Nepal yang Berperang untuk Rusia di Ukraina

Foto : Istimewa

Tergiur dengan janji 3.000 dolar AS dan kewarganegaraan Rusia, kini mereka diselimuti ketakutan, terluka atau tewas.

A   A   A   Pengaturan Font

Dalam suhu minus 19 derajat Celcius dan waktu sekitar tujuh jam, Bhandari dan temannya harus berjalan dalam salju setinggi lutut sejauh 17 kilometer. Karena kelaparan dan kedinginan, mereka menelepon para penyelundup, dan hanya disuruh menunggu selama 40 menit hingga seseorang menjemput mereka.

Itu tiga jam sebelum kendaraan akhirnya tiba. Namun tidak ada penyelamatan. Sebaliknya, tim patroli perbatasan Rusia memborgol mereka dan membawa mereka ke dalam kendaraan. Mereka dipenjara selama sehari, paspor mereka disita sebelum Bhandari dibawa ke fasilitas kesehatan karena menderita hipotermia.

"Itu adalah satu-satunya kesempatan kami untuk melarikan diri dari perang brutal ini dan kami gagal," katanya kepada Al Jazeera, dari ranjang rumah sakitnya.

"Saya tidak ingin pulih, begitu saya membaik, saya akan dipaksa ke garis depan."

Ketakutan serupa juga menyelimuti puluhan, bahkan ratusan warga Nepal lain yang senasib. Meskipun pemerintah Nepal tidak mengetahui jumlah pasti warga negaranya yang berperang sebagai tentara bayaran untuk Rusia, beberapa analis yakin jumlahnya mungkin mencapai seribu. Setidaknya 12 warga Nepal tewas dalam pertempuran itu, dan lima lainnya ditangkap oleh Ukraina.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top