Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

"Saya ingin Pulang ke Rumah": Penyesalan Tentara Bayaran Nepal yang Berperang untuk Rusia di Ukraina

Foto : Istimewa

Tergiur dengan janji 3.000 dolar AS dan kewarganegaraan Rusia, kini mereka diselimuti ketakutan, terluka atau tewas.

A   A   A   Pengaturan Font

Namun dia terbunuh dalam pertempuran pada tanggal 26 November. Di rumah, istrinya kini harus sendirian merawat putra mereka yang berusia empat tahun dan seorang putri berusia dua bulan yang tidak pernah dilihatnya.

'Kami seperti tameng mereka'

Para rekrutan mengatakan, mereka hampir tidak menerima pelatihan apa pun sebelum dikirim untuk berperang. Meskipun para penyelundup manusia telah meyakinkan warga sipil ini untuk mendapatkan program pelatihan penuh selama tiga bulan, mereka menerima latihan tempur kurang dari sebulan di wilayah Rostov di barat daya Rusia yang berbatasan dengan Ukraina. "Saya hanya melihat senjata dari kejauhan, saya belum pernah memegangnya sebelumnya," kata Chettri.

Tentara lainnya, Ratna Karki, 34 tahun, terluka dalam pertempuran dan saat ini dirawat di rumah sakit. Menurut Karki, petugas di unitnya kebanyakan mengirimkan pejuang Nepal, Tajikistan, dan Afghanistan ke garis depan. "Rusia baru saja memerintahkan kami dari belakang. Kami seperti tameng mereka," katanya.

Sebelum Bhandari ditugaskan ke batalionnya, dia mengira akan menjadi bagian dari pasukan cadangan Rusia karena dia tidak memiliki keterampilan perang apa pun. "Mereka (komandan Rusia) bahkan menyuruh kami pergi dan menginspeksi wilayah musuh yang sangat membahayakan," kata Bhandari.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top